Pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020, tim PHP2D (Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa) Universitas Negeri Malang berkolaborasi dengan ibu-ibu posyandu dan PKK di Desa Sumberdadap mengolah tanaman toga menjadi jamu tradisional yang bermanfaat untuk kesehatan. Kegiatan ini bertajuk pelatihan pembuatan jamu berbasis METS (Motivation, Education, and Training System). Kegiatan yang bertempat di rumah Ibu Patoyah RT 09 Desa Sumberdadap berjalan dengan lancar karena didukung dengan antusias yang sangat tinggi dari ibu-ibu posyandu dan PKK desa Sumberdadap. Hal tersebut tim lakukan untuk meningkatkan kesehatan serta penghasilan masyarakat sasaran.
Jamu yang dibuat merupakan jamu tradisional yang terbuat dari tanaman obat keluarga sehingga mudah didapatkan. Tanaman obat keluarga tersebut diantaranya jahe, kunyit, temulawak, gula aren, serai, daun salam, daun jeruk, dan daun pandan. Jamu tradisional yang tim beri nama JESUM (Jamu Empon Sumberdadap) ini memiliki banyak manfaat diantaranya : (1) Meningkatkan metabolisme tubuh, (2) Sebagai antijamur dan antibakteri, (3) Mencegah radikal bebas, (4) Meredakan peradangan, (5) Meredakan flu batuk, (6) Meningkatkan nafsu makan, dan (7) Menghangatkan tubuh. Selain itu, JESUM ini bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini sesuai dengan keadaan sekarang yang masih diselimuti pandemi Covid-19 sehingga masyarakat dituntut untuk menjaga imunitas tubuh agar terhindar dari Covid-19.
Proses pembuatan JESUM ini tergolong mudah karena hanya memerlukan waktu sekitar 3-5 hari. Dimulai dari proses yang pertama yaitu mencuci bersih bahan toga lalu dipotong tipis-tipis. Setelah dipotong bahan tersebut dikeringkan selama kurang lebih 2-3 hari tergantung cuaca. Jika cuacanya mendukung, maka bahan tersebut akan kering hanya selama dua hari saja. Proses selanjutnya adalah pengemasan produk. Produk dikemas menggunakan plastik standing pouch. Agar kemasan lebih menarik, produk JESUM diberi label yang berisi tentang informasi produk.
Kegiatan berbasis METS ini dilakukan dengan memberikan demonstrasi kepada ibu-ibu posyandu dan PKK desa Sumberdadap. Selain memberikan demonstrasi, tim yang beranggotakan 15 mahasiswa Universitas Negeri Malang ini juga memberikan edukasi terkait manfaat dari jamu yang akan dibuat dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan produk. Terakhir dari tim memberikan motivasi pengembangan produk kepada masyarakat sasaran agar produk tersebut dapat berkembang.
Kegiatan pelatihan pembuatan jamu ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan serta penghasilan masyarakat sasaran. Selain mudah didapatkan bahannya, jamu ini juga mudah untuk disajikan. Sesuai dengan jargon produk yaitu “Asli Rempah Langsung Seduh” diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk sehingga dapat laku dipasaran dan akhirnya dapat meningkatkan penghasilan ibu-ibu di desa Sumberdadap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H