Mohon tunggu...
Tilarso -
Tilarso - Mohon Tunggu... karyawan swasta -

[saya suka puisi tapi kurang bisa berpuisi | saya gemar membaca cerpen tapi amat sukar menulis cerpen | apalagi menulis cerita panjang yang saya membacanya jarang]

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengapa Mie Instan Impor Tak Berlabel Halal Bisa Beredar di Indonesia?

11 Oktober 2010   16:56 Diperbarui: 4 April 2017   17:08 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebelum saya menyaksikan tayangan obrolan di salah satu tv swasta nasional, saya sudah mengetahui perihal ditariknya Indomie dari peredaran di Taiwan dari salah seorang kompasianer yang menjadi TKI di Taiwan.

Saya berterimakasih kepada kompasiner tersebut yang telah memposting tulisan tentang penarikan Indomie di Taiwan karena dengan mengetahui perihal tersebut saya jadi lebih berhati-hati dalam memilih mie instan sebab nyaris setiap hari saya mengkonsumsi mie instan berbagai merk mengingat kepraktisannya.

Saya termasuk penggemar berat mie instan dan saya sering mencoba berbagai merk dan aneka rasa mie instan yang tersedia di pasaran. Saat sedang memilih-milih mie instan di supermarket biasanya saya sempatkan juga melihat-lihat mie instan buatan luar negeri atau mie instan impor. Kebanyakan mie instan impor yang beredar di pasaran berasal dari Taiwan, China dan Thailand.

Melihat kemasan mie instan impor saya sering penasaran dan ingin mencoba merasakannya. Sepertinya lezat sekali rasanya. Tapi sampai sekarang saya belum pernah mencicipi rasa dari mie instan impor. Kebiasaan saya sebelum membeli makanan olahan saya sering meneliti terlebih dahulu apakah terdapat label halal atau tidak di kemasannya. Bila tak berlabel halal sudah pasti saya urung membelinya. Prinsip saya yang berlabel halal pasti lebih sehat, kalau soal dosa biar jadi hak Tuhan saya.

Yang menjadi keheranan saya adalah kenapa di negara yang notabene berpenduduk mayoritas muslim namun masih marak beredar mie instan impor yang tak berlabel halal. Selayaknya pemerintah mengharuskan produk-produk makanan impor selain miras agar masuk kategori halal. Apakah memang mie-mie instan impor tersebut sengaja diperuntukkan bagi etnis tertentu?

Sedikit tentang Indomie. Pihak produsen Indomie konon memproduksi Indomie untuk ekspor dengan memperhatikan dan memenuhi standar komposisi yang berlaku di negara tujuan ekspor karena itu sebagai syarat diterimanya Indomie beredar di sana.

Lalu bagaimana di Indonesia? Mengapa di Indonesia tak bisa menerapkan hal serupa untuk mie-mie instan impor yang cukup marak beredar di pasaran, salah satunya dengan menerapakan terpenuhinya syarat kehalalan yang berlaku di Indonesia demi melindungi konsumen yang muslim.

Memang kalau diperhatikan lebih teliti, di salah satu sudut kemasan mie instan impor terdapat tulisan "produk ini mengandung babi."** Namun tulisan itu tak terlalu besar dan sekilas bila tak teliti, pembeli mungkin tak melihatnya. Dan tak semua pembeli punya tingkat ketelitian seperti saya hehehe...(somse, kata Doel Sumbang)

Saya berharap semoga di kemudian hari pemerintah kita lebih ketat dan merata memberlakukan persyaratan kehalalan pada semua mie instan impor. Dengan begitu saya akan bisa merasa kelezatan mie instan-mie instan impor itu.

Ehmm...

Jakarta, 11 Oktober 2010

**kurang lebih begitu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun