Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Lonjakan Perceraian, Gaya Senggama Aman-Covid, dan Kebijakan Aneh Pemerintah

4 September 2020   08:41 Diperbarui: 6 September 2020   00:05 2802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buruh formal berpendapatan hampir Rp5 juta cenderung menahan pengeluaran, menunggu kondisi ekonomi membaik. Bantuan Rp600 dari pemerintah sangat mungkin turut diendapkan dalam rekening mereka. Ujung-ujungnya tujuan stimulus ekonomi tidak tercapai.

Andai kebijakan ini dibuat untuk berjaga-jaga kondisi memburuk hingga terjadi gelombang PHK massal berkelanjutan dan semua orang, apapun status ekonominya bisa terdampak, seharusnya pemberian bansos tidak lagi bersifat diskriminatif, melainkan sebagai Universal Basis Income (UBI). Setiap kepala mendapat transfer dana untuk kebutuhan dasarnya, tanpa syarat, tanpa kecuali.

Setelah Spanyol, banyak negara lain mulai menerapkan UBI. Yang terkini adalah Jerman.

UBI inilah great leap forward dalam kebijakan jaring pengaman sosial dan pemenuhan kebutuhan dasar. Inilah bentuk konkrit membajak krisis itu, menjadikan krisis sebagai momentum banting setir, mengubah secara fundamental haluan kebijakan menjadi lebih berorientasi keadilan sosial.

[Tentang UBI bisa dibaca di artikel lawas, "Bikin Cemburu, Spanyol Terapkan UBI, Akankah Indonesia Juga?"]

Pemerintah Jerman dan Spayol membajak krisis ini, mempersiapkan kuda-kuda bagi great leap menuju masa depan baru. Pemimpin Spanyol dan Jerman melakukannya tanpa perlu melontarkan janji-janji kosong dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan. 

Di negeri-negeri itu, loncatan besar dan membajak krisis tidak berakhir sebagai gelembung sabun kata-kata.

Yang Rasional: Riset dan Rekomendasi Gaya Senggama yang Aman-Covid.

Kabar pusingkan kepala yang kedua adalah artikel VOA Indonesia, 3/9/2020. Judulnya "Dokter Kanada Anjurkan Pakai Masker dan Tak Ciuman Saat Berhubungan Intim."

Hah! Mana asyik? 

Di Amerika Serikat dan Inggris, rekomendasi cara berhubungan sex yang aman dari penularan Covid-19 rupanya sudah ramai dibicarakan sejak awal bulan lalu.

Seperti halnya pemerintah Kanada, Peneliti Universitas Harvard  juga menyarankan pemakaian masker dan tidak berciuman saat bersenggama agar terhindar dari penularan Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun