Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Prediksi Keruntuhan Juche Jika Kim Jong Un Meninggal

3 Mei 2020   04:51 Diperbarui: 14 Mei 2020   01:33 2479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Jon Un [AFP/Korean News Agency via Kompas.com]

Sebelum Perang Dunia II, Korea adalah bangsa yang "terbelakang," terhimpit di antara tiga imperium besar yang bersaingan berebut wilayah: Rusia, Jepang, dan China. Hanya menunggu waktu negeri gingseng ini jatuh ke tangan salah satu imperium.

Ambisi Jepang untuk menguasai Korea sudah sejak akhir abad 19. Pada 1873 dua kubu elit kekuasaan di Jepang terlibat perdebatan sengit soal kapan waktu yang tepat untuk menginvasi Korea. Jepang selalu memandang Korea dan China bangsa yang lebih terbelakang dan menjadi panggilan tugas mulia Jepang untuk memajukannya.

Masa-masa perdebatan tentang nasip Korea ini disebut Seikanron. Saat itu, perdebatan berakhir dengan keputusan belum saatnya Jepang mengirim pasukan untuk menganeksasi Korea.

Serupa Jepang, Kekaisaran Rusia juga punya ambisi mencaplok Korea. Setelah meluaskan wilayahnya hingga menjangkau Afganistan dan Asia Tengah, Rusia membangun rel kereta api Trans-Siberia yang berujung di Vladivostok, tidak jauh dari Korea.

Tindakan Rusia dihadang Jepang, berdampak pecahnya konflik bersenjata yang dikenal sebagai insiden Tsushima.

Pada 1894-1895 pecah perang antara China dan Jepang (Sino-Japan War) yang diawali oleh perang proxi antara faksi elit-elit di Korea, antara kubu pro-Jepang versus pro-China. Pemerintahan boneka berdiri dan ditumbangkan, hingga akhirnya perang proxy pecah menjadi perang terbuka China versus Jepang.

Perang ini berakhir dengan kesepakatan damai (Perjanjian Shimonoseki) yang menguntungkan Jepang, salah satunya adalah Semenanjung Liaodong (wilayah Korea) jadi milik Jepang.

Baru dua tahun Jepang bercokol, pada 1897, Rusia menyerang dan menduduki Semenanjung Liaodong. Mereka mendirikan benteng Port Arthur dan menjadikan Liaodong pusat armada Rusia untuk kawasan Pasiik.

Sebelum pecah perang antara Rusia dan Jepang pada 1904 (Russo-Japanese war), pihak Jepang mencoba melakukan negosiasi, menawarkan Manchuria kepada Rusia, dan sebagai gantinya Jepang menguasai Korea bagian Utara. 

Rusia menolak penawaran itu. Maka pada 8 February 1904 Jepang mendeklarasikan perang terhadap Rusia dan menyerang benteng Port Arthur.

Sehari setelah serangan ke Port Arthur, Jepang mengirimkan pasukan ke Seoul dan memaksa penguasa Korea menandatangani perjanjian pengakuan Korea sebagai protektorat Jepang. Dalam waktu 12 bulan setelahnya, Jepang telah membentuk administrasi pemerintahan (dipimpin Gubernur Jenderal) yang efektif memerintah Korea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun