Sialnya, kaum yang sadar, kaum yang kritis juga tak bikin apa-apa. Hanya rajin berkomentar di media sosial, lalu berdebat di antara sesama mereka tentang segala macam teori perjuangan. Dan menjelang subuh nanti, lantai-lantai club malam dan meja-meja caf merampas ingatan mereka.Â
Sementara rakyat tetap sendiri dalam kemiskinan. Tak ada yang sungguh-sungguh bersatu untuk mengorganisasikan kekuatan rakyat. Machtsvorming tinggal slogan yang dikutip dalam pidato-pidato.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!