Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Pemilu 2019 Punya Hukum Sendiri, Popularitas Bukan Lagi Segalanya

15 Mei 2019   00:47 Diperbarui: 15 Mei 2019   11:37 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para politisi beken yang selama masa kampanye pemilu dan pilpres terus muncul di layar TV banyak yang tumbang, gagal menjadi anggota DPR 2019-2024. Di kubu TKN Jokowi-Ma'ruf ada Budiman Sudjatmiko, Maruarar Sirait, Irma Suryani Chaniago, dan Akbar Faizal. Di kubu BPN Prabowo-Sandiaga ada Ferry Juliantono, Sudirman Said, Faldo Maldini, Roy Suryo, Jansen Sitindaon, dan Ferdinand Hutahean.

Dari kalangan anak tokoh, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek adalah contoh kasus kegagalan. Putri Soeharto ini hanya memperoleh 25.159 suara pribadi di Yogyakarta, jauh di bawah perolehan suara anak Amien Rais, Hanafi yang mencapai 171.316 suara.

Gugurnya para pesohor dalam pemilu 2019 ini menunjukkan bahwa popularitas tidak otomatis membuat politisi melenggang mudah ke Senayan. Ada banyak faktor lain yang turut berperan.


Saat ini kita tak bisa menyimpulkan dengan mudah faktor apa saja itu. Soal kapasitas misalnya. Nyatanya Budiman Sudjatmiko, Maruarar Sirait, Irma Suryani Chaniago, Akbar Faizal, Ferry Juliantono, Sudirman Said, dan Faldo Maldini adalah caleg-caleg dengan kualitas baik.

Demikian pula soal intensitas mengunjungi rakyat di dapil, bukan satu-satunya faktor. Dalam kasus Budiman Sudjatmiko, hal ini berpengaruh. Seperti yang diakui Budiman, dirinya memang lebih banyak berkampanye di luar negeri dan di televisi untuk pemenangan Jokowi-Ma'ruf dibandingkan mengunjungi dapil barunya di Jawa Timur. Tetapi Akbar Faizal dan Sudirman Said yang rajin mengunjungi dapil pun nyatanya gagal terpilih.

Butuh telaah mendalam dan spesifik per dapil untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang signifikan membentuk hukum elektabilitas politisi dalam pemilu 2019. Yang pasti, peran popularitas tak lagi sebesar dahulu.***

Sumber:

  1. Kompas.com (14/05/2019) "Suara Titiek Soeharto Jauh di Bawah Politisi Lain di DIY"
  2. Kompas.com (14/05/2019) "16 Artis Bertarung di Jatim Dalam Pileg 2019, 14 Tumbang"
  3. Fajar.co.id (11/05/2019) "Pemilu Kali Ini Paling Brutal"
  4. Tagar.id (07/05/2019)"Tiga Jubir BPN Prabowo-Sandiaga Gagal ke Senayan"
  5. Tagar.id (08/05/2019) "Empat Caleg TKN Jokowi-Ma'ruf Gagal ke Senayan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun