Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Saling Tantang Wiranto dan Kivlan, Akankah Baik bagi Pembongkaran Kejahatan HAM Orba?

1 Maret 2019   00:12 Diperbarui: 1 Maret 2019   11:05 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua mantan jenderal dedengkot Orde Baru terlibat duel pernyataan. Jenderal (purn.) Wiranto, mantan Panglima ABRI di akhir era Soeharto dan kini Menkopolhukam menantang bekas anak buahnya--yang kini anak buah Prabowo--Kivlan Zen untuk bersumpah pocong. Pasalnya Kivlan menuduh Wiranto sebagai dalang  kerusuhan Mei 1998.

Kivlan menolak tantangan itu dan sebaliknya mengajak Wiranto debat di televisi. Kivlan meyampaikan tudingan bahwa Wiranto lah dan sejumlah jenderal di belakangnya yang mendalangi kerusuhan 1998 demi menggulingkan Soeharto.

_____________

Footsteps forced back on the sorrow road
TChains dragging the dust a heavy load
Bloody marks on tomorrow's road
Walking, walking, keep walking along ...
...
Footsteps joining from everywhere, 
Heading for Justice and getting there!
--Eve Meriam, "Tomorrow's Footsteps"

_____________

Kerusuhan Mei 1998 terjadi di Jakarta pada 13-15 Mei. Toko dan rumah-rumah orang Tionghoa dijarah dan dibakar. Lebih buruk lagi, para perempuan etnis Tionghoa diperkosa massal, sebagian tewas akibat perkosaan biadab itu. Sekitar 150 orang perempuan menjadi korban perkosaan selama 3 hari kelabu itu. Demikian yang berhasil dicatat Tim Relawan Kasus Mei 1998.

Ita F Nadia,  anggota Tim Relawan untuk Kekerasan Terhadap Perempuan bercerita tentang korban remaja usia 11 tahun yang menghembuskan napas terakhir di pangkuannya. Remaja putri keturunan Tionghoa itu tewas setelah diperkosa, tubuhnya dalam kondisi mengenaskan. Ibu dan kakaknya juga diperkosa dan terlebih dahulu tewas. 

Ita menjumpai puluhan korban perkosaan ketika lembaganya, Kalyanamitra mendapat banyak laporan via telepon. Sebagian besar korban adalah kalangan miskin etnis Tionghoa. Tak cuma diperkosa, organ kelamin mereka dilukai. Sungguh biadab!

Sandyawan Sumardi, aktivis kemanusian memberi kesaksian tentang korban selamat yang mengalami luka pada perut dan vagina karena ditusuk besi penyangga gorden.

Presiden BJ Habibie mendengarkan sendiri kesaksian salah seorang kerabatnya yang berprofesi sebagai dokter.  Itu sebabnya Habibie tidak sungkan menyatakan permintaan maaf kepada korban dan seluruh rakyat Indonesia, meski penasihat militer presiden saat itu, Letjen Sintong Pandjaitan menahannya dan menyarankan agar terlebih dahulu membahas hal tersebut dalam sidang kabinet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun