Dari rekening-rekening inilah  pasukan cyber penyebar fitnah dan media-media propaganda didanai; dari rekening-rekening inilah parpol-parpol bertentangan ideologi dikawinkan dalam aliansi tanpa platform. Dari rekening-rekening inilah unsur-unsur reaksioner yang dipukul mundur setapak demi setapak sejak 1998 hinggaa 2014 kembali dikonsolidasikan untuk melawan balik, untuk merebut kembali kekuasaan. Rekening-rekening inilah benteng terakhir mereka.
Beberapa bulan lagi, oleh perjanjian Automatic Exchange of Information (AEoI), rekening-rekening itu akan telanjang. Asal-usulnya akan dilacak hingga 20 tahun lampau, dipajaki; disita jika perolehannya melalui cara-cara kotor.
Bukan main-main perlawanan dan serangan balik yang akan dihadapi Joko Widodo. Dan ia dibiarkan sendirian menghadapinya, ditinggalkan mantan-mantan sekutu yang tak sabaran, yang gagal paham, yang dibutakan oleh dogma asalkan kritis kepada kekuasaan, namun salah memahami apa sesungguhnya kekuasaan itu. Jokowi hanya berteman rakyat, bersandar kepada ketulusan mereka.
Pada titik kritis ketika Joko Widodo sedang sungguh-sungguh melaksanakan machtaadwending untuk memukul kekuatan lama yang penghabisan, ia dikhianati oleh sebagian orang yang dulu melihatnya sebagai simpul penyatu machtvorming unsur-unsur yang menghendaki pukulan penghabisan bagi faksi borjuasi paling reaksioner: orde baru.Â
Namun jangan kuatir, rakyat yang tulus itu, yang meski masih belum sejahtera namun memilih lebih baik hidup berkekurangan harta dari pada kekurangan kebebasan oleh berkuasanya kaum reaksioner, memilih tetap bersama Jokowi.
Sumber:
- Merdeka.com (13/10/2016) "CITA: Keluarga Soeharto simpan uang di Swiss dan belum pulang ke RI."Â
- Bengkulutoday.com (14/12/2018) "Hasyim, Adik Kandung Prabowo Orang Terkaya Nomor 35 se Indonesia."Â
- Surabayapagi.com (26/12/2014) "Hashim Djojohadikusumo, Tersangka Kasus BLBI Rp. 1,53 Triliun."Â
- CNNIndonesia.com (13/10/2017) "Sandiaga Ungkap Alasan Lepas Saham di Perusahaan Air Aetra."Â
- Katadata.co.id (04/07/2017) "Sri Mulyani: Akhir Era Kerahasiaan, Rekening WNI di Swiss Bisa Diakses."Â
- Beritajatim.com (04/03/2016) "84 Orang Super Kaya Indonesia Simpan Uang di Swiss, Nominal di Atas APBN."Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H