Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"Usir" Ketum PAN, Ali Ngabalin Langkahi Wewenang Presiden

8 Agustus 2018   05:38 Diperbarui: 8 Agustus 2018   11:28 2969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ali Mochtar Ngabalin [diolah dari Tempo.co]

Tetapi aneh, Ali Mochtar Ngabalin yang justru bersuara keras menentang bergabungnya PAN.

Ali mengatakan koalisi pendukung Joko Widodo sudah tutup pintu dan tidak butuh dukungan PAN.

Rupanya  penolakan Ali Ngabalin ini disebabkan kekesalannya pada sesepuh PAN  Amien Rais yang kerab mengkritik pemerintahan Joko Widodo dengan  pernyataan-pernyataan tajam dan menurut Ali Ngabali tidak proporsioal  padahal PAN bagian dari pemerintahan.

Ali Ngabalin bahkan tak sungkan mengatakan mulut Amien Rais seperti comberan (Detik.com, 07/08/2018).

Kita bisa memahami kekesalan Ali Ngabalin kepada Amien Rais. Dalam  banyak kesempatan, Ali Ngabalin dan Amien Rais memang kerab  berbalas-balasan pernyataan tajam, saling serang. 

Sampai-sampai timbul  kesan, kubu istana sedang menerapkan taktik man to man defence dalam berpolemik dan Ali Ngabali diposisikan khusus untuk tackling Amien Rais.

Tetapi  sekesal-kesalnya Ali Ngabalin, tidak seharusnya ia melangkahi Joko  Widodo dan para pimpinan partai koalisi pemerintahan dalam menyikapi rencana bergabungnya PAN.

Bagaimana jika sebenarnya Jokowi dan  ketua-ketua parpol memang mengharapkan bergabungnya PAN tetapi oleh  karena pernyataan Ali Ngabalin para kader PAN mendesak Zulfiki Hasan  membatalkan niat mendukung Jokowi? [@tilariapadika]

Sumber:

  1. Detik.com (07/08/2018) "Ngabalin: Mulut Amien Kayak Comberan, PAN Tak Usah Gabung ke Jokowi."
  2. CNNIndonesia.com (07/08/2018) "Istana Beri Sinyal PAN Gabung Koalisi Jokowi di Detik Akhir." 
  3. Merdeka.com (07/08/2018) "Zulkifli Hasan diam-diam temui Jokowi di Istana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun