Dalam kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat 2008, Obama menggunakan media online unik untuk mengumpulkan sumbangan sebesar 137 juta USD dari 3,9 juta pendukung. Sumbangan rata-rata 35 dollar per orang, tak sampai Rp 500.000 untuk kurs Rp 13.000 per USD. Pada kampanye 2012, Obama meraup 214 juta USD.Â
Sebelumnya Parpol dan politisi di Amerika Serikat menyandarkan pembiayaan politik dari sumbangan masyarakat melalui aksi penggalangan dana dari kalangan orang kaya melalui perjamuan makan malam dan bentuk kegiatan luring lain.
Melihat kesuksesan Obama, praktik ini diikuti oleh politisi dan Parpol di negara-negara demokrasi lain.
Pada 2017, tercatat lebih dari 200.000 poundsterling (Rp 3,7 miliar) terkumpul lewat aplikasi penggalangan dana crowdfunder.co.uk dalam kampanye Pemilu di Inggris. Jumlah politisi yang memanfaatkan aplikasi ini meningkat 50 persen dibandingkan pemilu sebelumnya.
Harapan kewajiban-kewajiban parpol
Akan lebih bermanfaat jika percakapan soal ini difokuskan kepada bagaimana timbal balik yang diperoleh anggota dan simpatisan dari iuran dan sumbangannya.
Di Inggris, seperti diulas Dona Ferguson, anggota parpol--yang wajib membayar iuran-- memilikihak untuk 1) mencalonkan diri sebagai pengurus partai; 2) memilih bakal calon anggota DPR; 3) memilih kepemimpinan partai; dan 4) mendapat newsletter rutin tentang aktivitas partai dan anggota parlemen; serta 5) dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan parpol.
Ketika berada di Wellington, New Zealand, saya terkagum-kagum saat membaca Newsletter terbitan Partai Buruh.
Newsletter itu merupakan berkala bulanan yang diterbitkan anggota parlemen Partai Buruh dari dapil bersangkutan, berisi informasi isu yang sedang diperjuangkan di parlemen, laporan aktivitas si anggota DPR, dan sejumlah pertanyaan yang berharap masukan dari pemilihnya.
Awalnya saya pikirnewsletter itu dibagikan gratis ke setiap rumah. Rupanya memang dibagikan "gratis" tetapi hanya kepada anggota Partai Buruh dan merupakan hak anggota sebab telah membayar iuran parpol.