Memang aneka pangan ini jika beruntung bisa kita dapatkan kalau sering datang ke desa-desa yang masih mempertahankan pola konsumsi pangan lokal seperti Desa Oh'aem I. Tetapi menjumpai aneka jenis dalam satu kesempatan penyajian adalah kesempatan langka. Apalagi bisa makan sepuasnya tanpa harus malu dikatakan rakus. Tidak heran jika anak-anak muda Kota Kupang rela menempuh perjalanan empat jam melewati jalan buruk untuk bisa hadir dalam festival ini.
Beberapa komunitas kreatif yang menurut informasi hadir di sini adalah Komunitas fotografer Sekolah Musa (mereka juga gelar pameran foto bertema pangan lokal), Komunitas literasi Bagi Buku NTT, komunitas penggiat isu hak anak dan kespro Tenggara, komunitas pecinta lingkungan KOPHI.
Sementara komunitas seperti Kejar Palok dan Kupang Batanam terlibat aktif karena memang sudah passion mereka. Saya pernah cerita tentang festival pangan lokal di Kota Kupang yang diselenggarakan Komunitas Kupang Batanam di artikel "Festival Pangan, Kesadaran Orang Muda Kupang."
Sudah Festival Yang ke-6
Menurut Om Zadrak Mengge, organiser komunitas dari Perkumpulan PIKUL, festival serupa ini sudah 6 kali diadakan di 3 desa di Kecamatan Amfoang.
Om Zadrak memang sudah 5 tahun mendampingi masyarakat di Amfoang untuk isu kedaulatan pangan dan penganekaragaman pangan. Kebetulan  5 tahun lalu saya melakukan baseline study untuk program ini, juga beberapa kali diminta membawa materi dalam workshop tentang kedaulatan pangan dan sekali tentang UU Desa dan Kebijakan Pangan di desa tetangga Oh'aem I, dua kali di Desa Oh'aem II dan sekali di Desa Lelogama.
Om Zadrak bercerita, festival pangan pertama diadakan di Desa Oh'aem II dan kedua diadakan di Desa Oh'aem I. Keduanya pada 2016, didukung pendanaannya oleh Perkumpulan Pikul dan Oxfam. Festival pangan ke-3 dan ke-4 dilakukan di Lelogama pada 2016 dan 2017. Yang mengadakan adalah Gereja Peniel I (2016) dan kerjasama Gereja Peniel I dan Gereja Peniel II (2017).
Festival pangan ke-5 diadakan oleh Pemdes Oh'aem I dengan memanfaatkan dana desa. Sementara yang ke-6 ini merupakan festival gabungan 3 desa: Oh'aem I (tuan rumah), Oh'aem II, dan Lelogama. Festival ke-6 ini didukung oleh Oxfam Indonesia dan Perkumpulan PIKUL.
Kemungkinan besar, menyimak kata sambutan Camat Amfoang, pada Agustus nanti, sebagai bentuk perayaan Kemerdekaan RI akan diadakan festival pangan tingkat kecamatan. Wow, saya sudah contreng agenda untuk kosongkan jadwal saat itu.Â
Hidangan Beragam, Unik, dan Lezat
Hidangan pangan lokal yang disajikan 10 kelompok masak dari 3 desa ini sungguh luar biasa. Om-Tante bisa lihat sendiri pada video, saya sempat bingung mau mencicipi yang mana duluan.