Serikat-serikat buruh bekas serikat buruh kuning tampaknya memilih strategi beraliansi dengan kutup-kutup politik yang ada. Ada yang ke Prabowo, ada yang Jokowi. Mereka akan kembali menjadi serikat buruh kuning (seperti SPSI di zaman Orba). Mereka berharap imbalan akses pada kekuasaan, pada pengambilan kebijakan publik. Tetapi di satu sisi, dalam sejarah gerakan buruh di negara-negara maju, taktik itu sekaligus mengikatkan belenggu ke tangan sendiri sebab pakta sosial selalu menuntut trade-off.
Pada bagian selanjutnya---semoga bisa sesegera mungkin---kita akan membahas dua faktor lain yang menjadi tantangan serikat buruh, yaitu perubahan karakter massa buruh oleh perubahan model-model hubungan kerja dan tingkat kesejahteraan, serta faktor kontradiksi pinggiran yang berubah menjadi kontrakdiksi pokok berupa penguatan sentimen politik tua---fundamentalis---yang tidak terhindarkan berdampak kepada strategi serikat buruh ke depan.
Kunjungi Kumpulan artikel tentang Perjuangan Buruh
***
Tilaria Padika
26052018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H