Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mengintip Masjid-masjid Tertua yang Ada di Timor

20 Mei 2018   03:38 Diperbarui: 19 Juni 2018   05:30 4073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al-Ikhlas di Bonipoi. Dokpri

Sumber-sumber yang menggunakan versi ini biasanya mengacu kepada buku atau keterangan Munandjar Widiyatmika, dosen Undana yang menulis sejarah Islam di NTT.

Versi lain adalah yang mengacu kepada penelitian Syarifudding Gomang, Sosiolog Universitas Muhammadyah Kupang.

Menurut Gomang, penyebaran Islam ke Solor dilakukan oleh orang-orang kerajaan Ternate. 

Sultan Baabullah mengirimkan keponakannya, Kaichili Ulan untuk membantu orang Solor mengusir Portugis. Salah satu di antara pemimpin pasukan Ternate yang terkenal adalah Atu Laganama yang dikenal juga dengan nama Sultan Syarif Sahar.

Sultan Syarif Sahar kemudian pindah ke Kupang, mengikuti VOC yang memindahkan pusat kedudukannya ke Kupang pada 1657.

Di manakah di antara dua versi ini yang benar? Saya akan memilih versi Gomang berdasarkan saya pada penelusuran  konteks sejarah yang lebih luas, yaitu sejarah Ternate dan dokumen-dokumen Belanda.

Setelah kemunduran Majapahit, Ternate adalah kerajaan besar di kawasan Timur Indonesia. Pada puncak kejayaannya, masa Sultan Baabullah, pengaruh Ternate meliputi wilayah Seram di dekat Papua hingga Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Mindanao dan Kepulauan Mashall di Filipina. Karena itu Baabullah disebut Raja 72 Pulau.

Pengaruh yang besar ini Baabullah dapatkan setelah mengusir Portugis dengan menaklukkan benteng-benteng: Tolucco, Santo Lucia, Santo Pedro dan terakhir Sao Paulo. Baabullah tidak berperang sendiri. Ia didukung Belanda. 

Kebencian Baabullah kepada Portugis disebabkan oleh pembunuhan terhadap ayahnya, Sultan Hairun. Baabullah bersumpah untuk mengusir Portugis dari seluruh tempat kedudukannya di Nusantara.

Di Solor, Portugis telah membangun Benteng Lohayong sejak 1562. Kejatuhan Benteng Lohayong ke tangan Belanda yang bersekutu dengan orang Solor dan Ternate terjadi pada April 1613.

Menurut kisah masyarakat lokal, termasuk yang sebenarnya ditemukan pula oleh Widiyatmika dalam studinya, Raja Lohayong adalah seorang ratu beragama Islam bernama Nyai Chili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun