Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Data Facebook Bocor, Mengapa Kaget?

27 Maret 2018   06:54 Diperbarui: 27 Maret 2018   11:59 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya justru kaget saat banyak orang tiba-tiba panik data facebook mereka bocor. Tetapi saya lantas eling, demikianlah budaya pop komunikasi masa kini telah membentuk kita menjadi masyarakat latah. Hanya karena para social influencer berkicau soal ini, seluruh dunia dilanda kepanikan massal.

Kebocoran data facebook bukan hal baru. Aspek kebaruan saat ini hanya soal data itu bocor kepada non-state actor, private sector, yaitu lembaga konsultan politik yang kemudian digunakan untuk pemenangan Donald Trump, orang aneh yang kini jadi Presiden Amerika Serikat.

Tetapi kebocoran data user internet, dalam pengertian data itu digunakan juga oleh yang bukan perusahaan penyedia layanan sudah lama terjadi.

Agustus-Desember 2014 silam, saya mengikuti kursus singkat daring Age of Globalization yang diselenggarakan Universitas Texas dan diampu Prof. John Hoberman. Kursus ini menekankan pembahasan pada konektivitas, sistem, dan persaingan di era globalisasi. Dari 11 pokok bahasan, satu yang membahas "Media and Internet."

Salah satu yang dibahas dalam topik ini adalah pembocoran data pengguna oleh perusahaan-perusahaan terkait internet seperti facebook, google, dan perusahaan raksasa lain. Data-data itu dibocorkan kepada pemerintah Amerika Serikat.

Pada subtema "Cyber-Censorship and Political Control of the Internet", ada pernyataan provokatif, "The Internet is the new one, a cyber-Pangaea. But unlike the original, this global realm is not really stateless. In many respects, it is U.S. Territory." Hmmm. Pangaea adalah benua purba, induk dari semua daratan yang kini ada. Tetapi jika Pangea adalah asal sebelum masyarakat mengenal bangsa dan negara, Pangaea daring, internet, adalah benua global yang menjadi teritori Amerika Serikat.

Argumentasi dari pernyataan ini dimulai dengan menceritakan sebuah konferensi PBB di Geneva terkait masalah internet. Di dalam konferensi itu, sejumlah negara Eropa menuntut porsi yang lebih besar dari perwakilan pemerintah di dalam the Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), bahkan menuntut adanya organisasi baru, atau agar tugas ICANN yang berada di bawah hukum AS diambil alih oleh lembaga PBB.

ICANN adalah kelompok nirlaba yang didirikan oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1998 untuk mengawasi berbagai masalah koordinasi teknis untuk jaringan global.  Tanggungjawab ICANN sebenarnya hanya meliputi alokasi ruang alamat Internet Protocol (IP), tugas identifikasi protokol, generik (gTLD) dan kode negara (ccTLD) dari sistem manajemen nama domain tingkat atas, dan fungsi manajemen sistem server root. Layanan ini beroperasi dalam regulasi hukum Amerika Serikat,  menjalankan fungsi Internet Assigned Numbers Authority (IANA) Amerika Serikat.

Tuntutan dari negara-negara Eropa agar keterwakilan negara lebih besar di dalam ICANN dilandasi oleh kekuatiran mereka akan besarnya hegemoni Amerika Serikat di dalamnya.

Hipotesis bahwa internet bukan sebuah stateless Pangaea, melainkan teritori Amerika Serikat dibuktikan dalam subbahasan "The Internet as a Global "Surveillance Engine"." Sebuah berita dari The Guardian terbitan 7 Juni 2013, "NSA Prism program taps in to user data of Apple, Google and others" menjadi bahan bacaan.

The Guardian telah memverifikasi kebenaran bocoran dokumen (National Security Agency) NSA berkatergori top secret yang mereka peroleh, sebuah file powerpoint berisi 41 slide presentasi tentang program 'Prism'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun