Angkatan 2020 atau sering disebut dengan angkatan covid-19 adalah angkatan yang penuh dengan cerita dan air mata, hal ini begitu dirasakan oleh penulis sendiri yang notabenenya bersekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta di kota Pematangsiantar.
Banyak rintangan dan kesulitan yang kami lalui diantaranya tidak ikut UNBK. Perasaan kecewa tidak dapat dihindarkan karena mengingat perjuangan selama 3 (tiga) Tahun sekolah sia-sia karena tidak ada hasil yang dilihat di ijazah nanti.
Cerita serupa juga dirasakaan pejuang STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) pasalnya mereka begitu sangat kecewa karena mereka sudah susah payah mempersiapkan segalanya untuk menghadapi ujian. Namun apalah daya, Â semua itu tidak tercapai.
Kini, yang mereka rasakan rasa kecewa, sedih, dan merasa semua persiapan seperti les privat berbiaya mahal yang dilakukan menjadi terasa sia-sia. Belum lagi usaha dan waktu yg mereka habiskan untuk mematangkan persiapan mereka untuk mengikuti ujian STAN, bahkan terkadang mereka lupa waktu karena berjuang untuk memperebutkan kursi kuliah di STAN.
Namun ada akhirnya mereka harus menerima kenyataan bahwa STAN tidak menerima Siswa/i baru di tahun 2020 ini. Oleh karena itu, Mereka harus menunggu tahun berikutnya untuk menggapai cita-cita mereka yang sempat tertunda oleh Covid-19.
Duka dari pejuang STAN juga dirasakan pejuang UTBK-SBMPTN, namun mereka masih memiliki harapan untuk bercita-cita duduk di perguruan Tinggi, namun rasa kecewa pun tetap dirasakan oleh mereka.
Pasalnya dimana segala jadwal yang sudah diresmikan Kemendikbud (kementerian pendidikan dan kebudayaan) dari awal pengumuman jadwal UTBK harus di undur  dan mengalami banyak perubahan, ditambah lagi mengetahui bahwa soal UTBK-SBMPTN hanya lah soal yang berbentuk TPS (Tes Potensi Skolastik) saja.
Padahal mereka sudah belajar untuk TPA (Tes Potensi Akademik), tetapi perjuangan mereka masih berlanjut sampai UTBK-SBMPTN berlangsung, oleh karena itu perjuangan pendaftar PTN di tahun ini sangat luar biasa.
Banyak duka yang ingin diceritakan oleh angkatan ini, saya adalah satu diantaranya. Teman-teman yang tidak melanjutkannya ke perguruan tinggi karena terhalang oleh keadan Akademik ataupun Ekonomi.
Mereka memiliki rencana untuk bekerja baik di PT, Mall, ataupun Perusahaan pun ikut terhalang dikarenakan Pandemi ini, ditambah lagi surat lamaran kerja sudah di jatuhkan ke berbagai perusahaan tidak ditindaklanjuti dikarenakan perusahaan tersebut pun mengalami penurunanan ekonomi.
Lulus di tahun 2020 sangatlah menyedihkan dan banyak rasa kecewa yang harus dialami mau ataupun tidak, kami harus merasakannya.
Coba bayangkan "Berpisah tanpa berjabat tangan", "Lulus tanpa ujian", "Berpisah tanpa ada pelukan", "Lulus tidak pada waktunya", dan "Berpisah tanpa pamitan" adalah hal-hal yang harus kami rasakan. Oleh karna pandemi ini, menurut penulis banyak cita-cita yang tertunda, banyak rencana yang dibatalkan dan banyak perjuangan yang sia-sia yang kami rasakan sebagai angkatan 2020.