“Ingsun matek aji pengasihan, cahyaning surya, candra lan kartika, nyawiji marang ingsun, sarining kembang setaman, nyawiji marang ingsun, wong sabuwono podho welas asih marangingsun” “Aku sengaja memasang ‘aji’ pengasihan, cahaya matahari, bulan dan bintang menyatu dengan diriku, sari keindahan bunga setaman masuk dalam diriku, segala manusia sedunia berbelas kasihanlah kepadaku” Aji atau mantra tersebut diatas disertai dengan mandi bunga setaman atu tujuh rupa.Kemudian melakukan meditasi dengan cara memandang sekuntum bunga yang indah dan mengolah pernafasan. Hirup udara pelan-pelan melalui hidung, niatkan dan bayangkan bahwa yang Anda hirup adalah keindahan bunga untuk berpindah ke dalam diri Anda. Tahan nafas dalam perut, bayangkan bahwa keindahan itu menyebar kedalam seluruh diri Anda baik jasmani maupun rohani (hati) Anda. Kemudian lepaskan udara melalui mulut. Pelan-pelan juga. Bayangkan yang Anda buang adalah kesialan, kejelekan dan energi negatif dalam diri Anda.
Apapun jangan harap kita disayang orang lain kalau kita sendiri tidak belajar lebih dulu menyayangi dan menghormati orang lain.
Sekian artikel ini kiranya bermanfaat. Salam, Tiknan Tasmaun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H