Mohon tunggu...
Tiknan Tasmaun
Tiknan Tasmaun Mohon Tunggu... Administrasi - Praktisi herbal sekaligus blogger

Praktisi herbal yang ingin bermanfaat bagi sesama. Punya website di https://tiknan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Luar Bi(n)asanya Indonesia

24 November 2010   03:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12905668691112134401

Pada tulisan yang lalu saya sempat menulis tentang luarbiasanya ekonomi Indonesia yang pada intinya adalah jika Anda dipilih untuk menjadi pejabat publik entah itu pada posisi legislatif maupun eksekutif, just enjoy saja. Tugas Anda tinggal mematut-matut diri dan buat pencitraan yang baik. Biarkan ekonomi negara berjalan sesuai 'sunahnya' sendiri, toh ekonomi rakyat tetap akan jalan. Ekonomi kerakyatan akan tetap jalan walau tanpa ditolong, tanpa dihiraukan, tanpa kredit insentif dan tanpa-tanpa yang lain. Asal tanpa direcoki pungutan siluman yang aneh - aneh bin ajaib. Nah, pada kesempatan kali ini kita berbicara menganai 'ayat-ayat alam' atawa tanda-tanda alam yang terjadi belakangan ini. Apakah ini tanda akan datangnya jaman 'goro-goro' yang kemudian diikuti jaman kemakmuran atau jaman goro-goro yang berlanjut jaman kehancuran.

  • Bencana alam silih berganti. Merapi memuntahkan lahar.
  • Si Gayus menjadi manusia 'sakti mandraguna' bisa menghilang dari balik terali besi sel super angker mako brimob. Berkelenceran ke Bali. Isunya menjumpai tokoh -nggak tau tokoh beneran apa tokoh badut.
  • Presiden saking baiknya sampai selalu bilang tidak bisa mencampuri urusan hukum. Saking nggak mau mencampuri urusan hukum sampai soal manajemen pemerinthan bidang hukum yang menjadi wewenangnyapun nggak mau menyentuh.
  • Anggota legislatif 'study etika' ke luar negeri. Balik-balik dari sono, bertengkar dengan bossnya.
  • Orang berduit salah melenggang, mbok minah cari makan masuk tahanan.
  • Dan masih banyak lagi.

Konon ada legenda. Bahwa pengasuh Prabu Brawijaya Terakhir yang bernama Sabdopalon Noyogenggong sebelum 'mukswa' memberikan sumpaha. Bahwa jika Masyarakat Jawa ( baca Nusantara) sudah terlalu lupa diri, lupa akar kesejarahannya, lupa akar budayanya, maka Beliau akan datang untuk 'membersihkan' Tanah Jawa / Nusantara. Sejatinya saya berharap akan datangnya sabdopalon-sabdopalon, noyogenggong-noyogenggong, ratu adil-ratu adil baru yang banyak jumlahnya. Bukan sabdopalon, noyogenggong maupun ratu adil legenda. Tapi rindu akan kehadiran mereja yang nyata. Anda - Andalah harapan kami 'kawulo alit'. Anda - Andalah yang kami harapkan sebagai sabdopalon noyogenggong dan ratu adil itu. Anda yang menjadi pejabat publik. Anda Bapak Presiden. Anda para menteri. Anda para anggota legislatif yang terhormat. Anda para kompasioner. Anda para penulis. Supaya tidak terjadi kebinasaan Indonesia. Supaya bisa mencegah ke-luarbiasaan Indonesia. Jadikan Indonesia negeri yang biasa. Biasa = normal. Normal = tertib hukum. Normal = ekonomi makmur. Normal = adil sejahtera. Normal = biasa, biasa = normal. Bagaimana pendapat Anda ???? Salam, Tiknan Tasmaun .......... Wahyu Kamulyan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun