Pada batas terang itu cahaya berlalu
tertahan pada garis abu-abu
gelap menyerang dan meracu
pelan tersibak bubuk mesiu
denting peluru saling beradu
sesekali tensi terhenti lalu lanjut lagi
pada satu henti selongsong berganti
angin dingin menghampiri
dua kubu masuk menghatkan diri
tak lama madah berkumandang
mengundang prajurit keluar kandang
gumam menjadi lantunan
menghantar pada damainya salaman
mempersembahkan perdamaian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!