Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Lainnya - Gathering, sharing and make it happen

Penggiat pendidikan, sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Komersil

5 November 2024   21:59 Diperbarui: 5 November 2024   22:03 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja itu menjerumuskan ku
menghempasku pada rumah malam
dingin dan sendiri di sana
ramai gosip daun, jangkrik dan angin
mencemooh pakaian lacur ku

aku terbuang dalam jurang rindu
sakau oleh bayang yang tak kunjung temu
mengigau dipenghujung hisapan candu
ketika pagi menyergap
mata sedang tak siap
namun mentari tega mencambuknya layu
rutinitas menatap sinis
setia menunggu ku didera pilu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun