Senja itu menjerumuskan ku
menghempasku pada rumah malam
dingin dan sendiri di sana
ramai gosip daun, jangkrik dan angin
mencemooh pakaian lacur ku
aku terbuang dalam jurang rindu
sakau oleh bayang yang tak kunjung temu
mengigau dipenghujung hisapan candu
ketika pagi menyergap
mata sedang tak siap
namun mentari tega mencambuknya layu
rutinitas menatap sinis
setia menunggu ku didera pilu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!