Bulan pun jatuh ketika kau layu
Indah mu menutup luka mu
Perih terlihat dari mahkota pandang mu
Getah marah tercurah memerah
Nak, Asa mu jaga menyala
maaf bila telinga kurang menyimak
Percayalah bukan abai kami terbuai
Namun hati kami hanya untuk mu
berbuahlah nak
kuntum mu sudah tiba
mekarlah nak
Buah mu kan buktikan indahnya proses mu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!