Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Lainnya - Gathering, sharing and make it happen

Penggiat pendidikan, sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buah Luka Juang

17 September 2024   12:08 Diperbarui: 17 September 2024   12:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan pun jatuh ketika kau layu
Indah mu menutup luka mu
Perih terlihat dari mahkota pandang mu
Getah marah tercurah memerah
Nak, Asa mu jaga menyala
maaf bila telinga kurang menyimak
Percayalah bukan abai kami terbuai
Namun hati kami hanya untuk mu
berbuahlah nak
kuntum mu sudah tiba
mekarlah nak
Buah mu kan buktikan indahnya proses mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun