Mohon tunggu...
Ruli
Ruli Mohon Tunggu... Lainnya - Gathering, sharing and make it happen

Penggiat pendidikan, sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Flamboyan

21 Desember 2023   08:17 Diperbarui: 21 Desember 2023   15:07 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembayung berhias rona merah awan tipis
Pada lurus jalan bertitik lampu jalan tergaris
Kita melambat, terlena lalu tertambat
Kota hujan itu terpeluk rupa bumi menjulang
Bermahkota empat anak pucuk terupa tenang

Gaib sihir angin rapuh menyapu
Seketika curi bawa rambut mu
Pipi dan bahu padu bersatu
Menjelma daun asoka bertengger kupu
Buat pucuk cemara cemburu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun