- Dalam konteks "Good Business-Good Ethics," perhatian terhadap etika tidak hanya terbatas pada hubungan dengan pelanggan tetapi juga pada hubungan perusahaan dengan karyawan. Membangun budaya perusahaan yang mendukung nilai-nilai etika dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif.
 - Contoh: Menyelenggarakan pelatihan etika untuk karyawan dan mendirikan program penghargaan untuk mereka yang memberikan kontribusi positif pada masyarakat atau lingkungan.
4. Pemulihan dan Daur Ulang Produk
 - Dalam upaya memaksimalkan keuntungan dengan etika, perusahaan dapat memperkenalkan program pemulihan dan daur ulang produk mereka. Ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga bertanggung jawab atas siklus hidupnya.
 - Contoh: Menawarkan diskon kepada pelanggan yang mengembalikan produk lama mereka untuk didaur ulang, mengurangi limbah dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
5. Kemitraan dengan Organisasi Amal
 - Untuk meningkatkan dampak positif pada masyarakat dan menciptakan keuntungan yang berkelanjutan, perusahaan dapat menjalin kemitraan dengan organisasi amal. Ini bukan hanya tentang memberikan sumbangan, tetapi juga tentang terlibat aktif dalam proyek-proyek yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat.
 - Contoh: Berkolaborasi dengan organisasi non-pemerintah untuk membantu membangun pusat pelatihan keterampilan bagi komunitas yang kurang beruntung sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutan perusahaan.
6. Inovasi dalam Material Ramah Lingkungan
 - Dalam upaya memaksimalkan keuntungan dengan etika, perusahaan dapat mengadopsi inovasi dalam penggunaan material ramah lingkungan. Ini tidak hanya menciptakan perbedaan di pasar tetapi juga mencerminkan komitmen pada tanggung jawab lingkungan.
 - Contoh: Menggunakan bahan-bahan seperti sutra organik, kayu daur ulang, atau bahkan material inovatif seperti manik-manik yang terbuat dari limbah plastik daur ulang.