Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Fasilitas Umum yang Tidak Terawat di Kota Semarang, ke Mana Pemerintah?

13 Desember 2017   08:04 Diperbarui: 13 Desember 2017   09:42 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lampu penerangan dan kebersihan terowongan merupakan unsur penting dalam menciptakan keamanan dan keselamatan pengguna jalan. 

Sebagai fasilitas umum, penerangan terowongan merupakan sarana pendukung yang cukup penting bagi kegiatan pengguna jalan dan warga sekitar, terutama terowongan yang berada di JL. SIMONGAN NO.39. RINGINTELU KELURAHAN NGALIYAN, KALIPANCUR, SEMARANG BARAT, Yang tepatnya berada dibawah jalan tol ringintelu.

Para mahasiswa fakultas Hukum unika soegijapranata semarang yang terdiri dari Daniel Krisdio, Muhammad Anwar, Kartika Wira Kusumaningrum, Bulan Irmay, dan juga Lorenza Machia,  menyambangi terowongan tersebut.

Terowongan tersebut merupakan akses penghubung jalan menuju tugu soeharto, arah Sampangan, Arah menorah, Arah dewi sartika, arah Gunungpati, Arah jalan pawiyatan luhur, dsb. Terowongan tersebut ramai dilalui para pejalan kaki maupun pengguna kendaraan bermotor, mengingat posisinya sebagai akses penghubung ke berbagai wilayah.

Ramainya pengguna jalan di terowongan ringintelu dapat dilihat saat malam hari, karena letak terowongan tersebut berdekatan dengan Pabrik Paving yang dimiliki oleh PT. ALAM DAYA SAKTI, sehingga banyak pekerja dari pabrik paving tersebut maupun warga sekitar pengguna jalan tersebut yang masih melewati terowongan ringintelu.

       Perlu kita ketahui, Keadaan jalan yang terdapat di terowongan ringintelupun juga tidak dapat dikatakan layak untuk dilalui, keadaan jalan yang terlalu banyak lubang sangat meresahkan para pengguna jalan tersebut.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Kami melakukan wawancara dengan salah satu pengguna jalan tersebut yang merupakan warga sekitar, beliau mengatakan bahwa sudah hampir 2 bulan terowongan tersebut gelap dan jalannya rusak. Beliau mengatakan jalan yang ada diterowongan tersebut sudah pernah diperbaiki oleh pemerintah, tetapi selalu kembali berlubang lagi.

Faktor hujan lebat dibulan desember 2017 ini juga menjadi penghambat beliau apabila melewati terowongan tersebut, jalan yang berlubang serta digenangi air dan gelap membuat dirinya sulit melihat lubang-lubang disepanjang jalan terowongan tersebut.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Beliau juga mengatakan bahwa penerangan lampu jalan disitu sudah rusak dan belum pernah diperbaiki lagi oleh pemerintah. Dirinya sangat mengharapkan pemerintah memperbaiki segala fasilitas yang ada di terowongan tersebut agar saat melewati terowongan tersebut tidak merasa cemas lagi, mengingat sedang sering terjadi pembegalan di tempat-tempat gelap dan kurang pencahayaan.

Kami selaku mahasiswa unika soegijapranata juga mengharapkan pemerintah memberikan respon positif untuk perbaikan jalan dibawah terowongan tersebut serta perbaikan lampu-lampu penerangan jalan yang sudah berbulan-bulan mati, karena itu semua merupakan fasilitas umum sehingga masyarakat berhal mendapatkan fasilitas yang terbaik dari pemerintah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun