Terima kasih untuk harapan yang ditanam saat aku hanya bisa menangis digendongan.
Terima kasih untuk pengingat saat aku sedang dalam pencarian.
Terima kasih untuk penguat saat aku ragu di persimpangan tiap jalan kehidupan.
Terima kasih untuk kebesaran hati dan kesabaran saat aku tumbuh dan memiliki pemikiran yang tak sejalan.
Terima kasih untuk doa dan sujudmu saat aku mengalami kesedihan, kesulitan, dan kegagalan yang kukira memalukan.
Semoga semesta memberimu umur panjang, untuk sempat tersenyum dan senang melihatku berhasil dalam berjuang demi cerahnya masa depan. Tuhan lindungi dia dalam segalanya, aku selalu perlu doanya untuk terus merasa bernyawa.
Teruntuk mama, terima kasih untuk segala ketulusan yang mungkin tidak bisa terbalas. I love you ma.
Satu kalimat kutipan yang aku ingat sebagai bahan pengingatku kepada mama "Sejauh apapun kamu pergi, bahagiamu tercipta atas doa ibumu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H