Embun pagi masih terlihat menempel pada setiap helaian rumput
Segarnya udara pagi menyambut hari-harimu yang ceria
Hari yang spesial pun tiba
Mentari yang menghangatkan tubuh yang penuh luka
Merengkuh diri yang lelah
Menjalani hari-hari dengan bayangmu
Melupakan setiap ucapan yang selalu terdengar syahdu
Bak luka yang menganga
Sampai hari ini ....
Suara itu masih mampu meluluhkan
Jiwa yang terkulai
Dalam tiraniÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!