Kenaikan harga cabai membuat pelaku usaha di bidang kuliner menjerit. Tingginya harga cabai membuat pelaku usaha serba salah dan cenderung merugi. Pasalnya, mereka tidak bisa menaikan harga jual produk makanannya namun di sisi lain pengeluaran pun semakin membengkak.Â
Semakin pula melonjaknya harga cabai jelang Idul Fitri, membuat para penjual kuliner pedas harus bisa mengatasi dampak tersebut agar tetap mendapatkan keuntungan. (16/04/2022)
Seperti pedagang bakso di Jalan Jupiter Barat No.29F, Margahayu raya, Kec. Buahbatu, Kab. Bandung, Jawa Barat yang dimiliki oleh Bapak Hendra. Bakso pentol ceker begal yang didirikan sejak tahun 2018 terkenal dengan menu kuliner pedasnya. Viral di media sosial sejak tahun 2020 di area masa pendemi covid19, membuat kuliner pedas ini semakin diketahui oleh banyak orang.
Cabai menjadi bahan utama pada kuliner pedas untuk membuat bakso. Namun, kenaikan harga cabai tentunya memberi dampak besar untuk kuliner pedas ini.Â
Pada kuliner bakso pedas ini bisa menghabiskan 25 kg cabai perhari, 10 kg cabai tabur dan 15 kg cabai utuh. Harga jual bakso yang di tawarkan mulai Rp 15.000 sampai Rp 55.000 ini, tidak pernah ada kenaikan harga walaupun di area kenaikan harga cabai yang sangat tinggi.
"kami tidak pernah menaikan harga jual bakso, namun karena harga cabai sedang mahal terutama di bulan Ramadhan ini, solusi kami adalah mengurangi sedikit penggunaan cabai. Mengurangi cabai tabur dan untuk cabai utuh itu tetap sama". Ujar karyawan Pak Hendra
Kuliner baso pedas ini pernah menghabiskan 30 kg cabai dalam sehari kemungkinan karena harga cabai sedang naik, pemakain cabai pada saat ini menjadi 25 kg perhari. Dengan begitu kuliner bakso pedas ini tetap menjadi salah satu kuliner pedas yang ramai dikunjungi oleh banyak orang.
Dikutip dari JawaPos.com, alasan mengapa harga cabai diperkirakan akan terus menjolak di bulan puasa Ramadhan ini. Kenaikan harga ini naik karena stok yang tidak cukup. Berdasarkan data Kementrian Perdagangan (Kemenag) per 28 Maret 2022, stok indikatif cabai sebesar 371,95 ton per hari, dengan kubutuhan 386 ribu ton per hari atau kontraksi 3,64 persen.
"Produksi cabai saat ini mengalami penurunan sebesar 3 persen, tidak dapat mencukupi kebutuhan sebesar 3 persen." ungkap dia dalam telekonferensi pers, Jumat (1/4).
Sementara itu, untuk cabai rawit merah naik Rp 170 per kg menjadi Rp 58.574 per kg. "Sehingga ini akan mengalami kenaikan selama bulan puasa," tutur dia. (Sumber. Diakses pada Jumat tanggal 1 April 2022, pukul 19:28 WIB)