Mohon tunggu...
TIKA MARDIANA
TIKA MARDIANA Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia

Belajarlah dari sebuah kegagalan, jadikanlah figure untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Kenaikan Cabai pada Kuliner Pedas

20 April 2022   19:07 Diperbarui: 20 April 2022   19:12 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renaldi (Narasumber) (Dokumentasi Pribadi)

Kenaikan harga cabai membuat pelaku usaha di bidang kuliner menjerit. Tingginya harga cabai membuat pelaku usaha serba salah dan cenderung merugi. Pasalnya, mereka tidak bisa menaikan harga jual produk makanannya namun di sisi lain pengeluaran pun semakin membengkak. 

Semakin pula melonjaknya harga cabai jelang Idul Fitri, membuat para penjual kuliner pedas harus bisa mengatasi dampak tersebut agar tetap mendapatkan keuntungan. (16/04/2022)

Seperti pedagang bakso di Jalan Jupiter Barat No.29F, Margahayu raya, Kec. Buahbatu, Kab. Bandung, Jawa Barat yang dimiliki oleh Bapak Hendra. Bakso pentol ceker begal yang didirikan sejak tahun 2018 terkenal dengan menu kuliner pedasnya. Viral di media sosial sejak tahun 2020 di area masa pendemi covid19, membuat kuliner pedas ini semakin diketahui oleh banyak orang.

Cabai menjadi bahan utama pada kuliner pedas untuk membuat bakso. Namun, kenaikan harga cabai tentunya memberi dampak besar untuk kuliner pedas ini. 

Pada kuliner bakso pedas ini bisa menghabiskan 25 kg cabai perhari, 10 kg cabai tabur dan 15 kg cabai utuh. Harga jual bakso yang di tawarkan mulai Rp 15.000 sampai Rp 55.000 ini, tidak pernah ada kenaikan harga walaupun di area kenaikan harga cabai yang sangat tinggi.

"kami tidak pernah menaikan harga jual bakso, namun karena harga cabai sedang mahal terutama di bulan Ramadhan ini, solusi kami adalah mengurangi sedikit penggunaan cabai. Mengurangi cabai tabur dan untuk cabai utuh itu tetap sama". Ujar karyawan Pak Hendra

Kuliner baso pedas ini pernah menghabiskan 30 kg cabai dalam sehari kemungkinan karena harga cabai sedang naik, pemakain cabai pada saat ini menjadi 25 kg perhari. Dengan begitu kuliner bakso pedas ini tetap menjadi salah satu kuliner pedas yang ramai dikunjungi oleh banyak orang.

Dikutip dari JawaPos.com, alasan mengapa harga cabai diperkirakan akan terus menjolak di bulan puasa Ramadhan ini. Kenaikan harga ini naik karena stok yang tidak cukup. Berdasarkan data Kementrian Perdagangan (Kemenag) per 28 Maret 2022, stok indikatif cabai sebesar 371,95 ton per hari, dengan kubutuhan 386 ribu ton per hari atau kontraksi 3,64 persen.

"Produksi cabai saat ini mengalami penurunan sebesar 3 persen, tidak dapat mencukupi kebutuhan sebesar 3 persen." ungkap dia dalam telekonferensi pers, Jumat (1/4).

Sementara itu, untuk cabai rawit merah naik Rp 170 per kg menjadi Rp 58.574 per kg. "Sehingga ini akan mengalami kenaikan selama bulan puasa," tutur dia. (Sumber. Diakses pada Jumat tanggal 1 April 2022, pukul 19:28 WIB)

Karyawan Pentol Ceker Begal (Dokumentasi Pribadi)
Karyawan Pentol Ceker Begal (Dokumentasi Pribadi)

Kuliner baso pedas pentol ceker begal yang didirikan sejak tahun 2018 lalu hingga sampai tahun 2022 saat ini tetap ramai pengunjung. Terkenal dengan kuah merah dan menu pedasnya mebuat orang terutama yang doyan pedas tergiur untuk mencobanya. 

Banyak pembeli yang berasal dari daerah yang tidak dekat, merelakan berkunjung hanya untuk membeli dan merasakan aneka rasa yang disediakan di kuliner baso pedas milik Pak Hendra ini.

Dalam perjalanan dagangnya, Pak Hendra pernah mulai berjualan dari bazar ke bazar hingga sekarang menetap di rumah sendiri. Kuliner baso pedas pentol ceker begal ini sudah memilki satu cabang di Jalan Raya Lembang No.km 13, Gudang kehuripan, Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat.

Bahan-bahan yang digunakan pada kuliner pedas ini menggunakan bahan pada umunya, bahan paling utamanya yaitu daging dan cabai. Alasan Bapak Hendra memilih berjualan bakso yaitu, "alasannya berawal dari memiliki ide berjualan bakso, karena memang untuk memenuhi kebutuhan." Ujar karyawan Pak Hendra.

Sudah berjualan bakso kurang lebih empat sampai lima tahun, dampak kenaikan cabai pada kuliner pedas tentunya sudah menjadi pengalaman bagi penjual bakso Pak Hendra dari tahun ke tahun. Maka dari itu, sudah menjadi hal biasa bagi pedagang bakso untuk menerima resiko tersebut dengan mencari berbagai solusi agar dagangan yang dijual tetap berjalan lancar, dan ramai pengunjung.

> Tika Mardiana - Mahasiswa Universitas Informatika Dan Bisnis Indonesia - Jurusan Ilmu Komunikasi 2021 <

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun