Dihari yang berahmat itu, Dengan mantap engkau maju kedepan altar..
Langkahmu yang gagah dan suaramu yang lantang menyibakkan nuraniku..
Dalam keheningan itu,engkau turut serta menyanyikan kidung pujian
" Seumur hidup aku tetap jadi abdi-Nya "
Detik-detik engkau mengikrarkan janji setiamu..
Aku hanya bisa tersenyum dalam tangis pilu
Aku tak berdaya menahan apa yang engkau mau
Untuk menjadi mempelai-Nya dan bukan mempelaiku..
Saat itu juga,engkau melirikku dari balik jubah kebesaranmu
Senyummu memberiku tanda yang misterius
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!