Mohon tunggu...
Finiez
Finiez Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best

Marilah kita memulai lagi sebab kita belum berbuat apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gunakan 3 Saringan Ini Sebelum Anda Berbicara

17 Juni 2021   22:02 Diperbarui: 17 Juni 2021   22:04 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara adalah hal yang akrab dengan hidup kita. Lepas dari mutu atau kualitas, kita semua pasti senang berbicara. Entah itu berbicara tentang bisnis,privasi, atau hanya sekedar omong kosong. Saya memiliki pengalaman menarik soal berbicara. Saya memang tidak pintar berkata-kata apalagi menciptakan topik pembicaraan ini.

Dua hari yang lalu saya menerima telepon dari seorang sahabat lama saya. Awal pembicaraan kami dimulai dengan bertanya kabar,,soal studi,pengalaman studi,pengalaman komunitas. Cerita itu begitu menarik dan kami membahasnya begitu serius sampai tak sadarkan diri kami telah membawa banyak nama orang dalam pembicaraan kami. Bagaimana tidak,mereka adalah bagian dari hidup kami,hehehe.

Suatu waktu,ketika saya berbicara sahabat saya itu memotong pembicaraan saya. " Eh,kamu sadar nggak sih kalau kita sudah menggosip ? Sudah akh,kita bahas yang lain",katanya. Saat itu juga saya terdiam sejenak,kemudian saya menjawabnya," Yah,kamu betul kita sudah menggosip dan melibatkan banyak orang dalam pembicaraan kita. Kalau begitu baiklah kita tidur dari pada membahas yang lain-lain." Jawabku. Setelah itu pembicaraan kami berakhir.

Sebelum tidur saya merenungkan kejadian yang baru saja saya alami. Memang tombol share itu sangat menggoda ya..hehehe. Semangat berbagi memang perlu saya miliki. 

Karena berbagi itu adalah salah spirit untuk menghargai ,mencintai,dan mendukung keberadaan orang lain. Persoalannya adalah saya sering terpeleset dalam hal ini karena kurang mampu untuk mengendalikan diri dalam banyak hal. Membicarakan orang lain itu memang jauh lebih menarik dibanding membicarakan kekurangan diri sendiri. Kalau demikian adanya kapan saya menjadi pribadi yang dewasa ? Kapan saya mengembangkan potensi yang ada dalam diri saya ?

Nah,pengalaman saya ini barangkali menjadi pengalaman kalian juga. Setelah saya berefleksi saya berniat untuk memperbaiki kualitas pembicaraan saya. Saya mau jika apa yang saya katakan bermanfaat bagi orang lain. Mungkin tidak terlalu berpengaruh tapi setidaknya dapat menghibur mereka. Jangan sampai kata-kata saya menghilangkan rasa percaya orang lain terhadap saya.

So,sebelum saya berbicara saya selalu mengingat 3 saringan ini. Ketiga saringan ini menjadi pertimbangan bagi saya untuk menyampaikan pendapat atau ide-ide saya. Kadang-kadang orang lain menyebut saya ketus ketika berbicara,tapi tak mengapa. Sebab apa yang saya katakan itu sudah penuh pertimbangan dan saya sudah memikirkan resikonya terlebih dahulu, hehehe.

Gunakan 3 saringan ini sebelum anda berbicara supaya kata-kata anda tetap berkualitas :

1. Apakah  kata-kata yang hendak anda sampaikan itu adalah benar ?

Berbicaralah sesuai realita,kebenaran yang ada. Berbicara tentang kebenaran tentu saja tidak mudah. Hal ini menyangkut kejujuran dan tanggung jawab moral. Ketika kita mampu untuk berkata apa adanya,tanpa kepalsuan akan memudahkan kita untuk mendapatkan solusi atau peluang. Berbicara sesuai realita atau jujur akan membuat kita menjadi pribadi yang lepas bebas. So,jangan menjerat diri dengan kata-kata yang tidak bermutu apalagi menyangkut orang lain.

2. Apakah yang akan Anda katakan itu sesuatu yang baik?

Sebelum anda berbicara pikirkan terlebih dahulu makna yang terkandung dalam kata-kata anda. Apakah ada kebaikan yang hendak disampaikan kepada sipendengar ? Jika tidak ada hentikanlah pembicaraanmu itu dari pada kamu berdosa. Ingat,kata-kata yang kita ucapkan hendaknya membangun,menginspirasi dan tidak menjatuhkan orang lain.

3. Apakah yang akan Anda katakan itu berguna bagi orang lain?

Bijaklah memilih topik pembicaraan. Sesuaikan konteks pembicaraan anda dengan situasi yang sedang terjadi sehingga pembicaraan  tidak  ngelantur kemana-mana. Selain itu,kenali juga siapa yang menjadi lawan bicaramu. Hendaknya setiap pembicaraan anda mendatangkan solusi dan berguna bagi partner anda.

Ini tiga saringan sebelum berbicara dari Socrates seorang filsuf yunani,hehe. Ketiga saringan ini juga menjadi perjuangan bagi saya setiap kali saya mau berbicara. Hasilnya mantap ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun