Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Memelukmu dalam Doa

3 Juni 2023   08:57 Diperbarui: 12 Juni 2023   21:24 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang berdoa. Sumber: pexels/cottonbro studio

Langit malam Kini telah membentang
Gelap gulita seakan enggan bicara
Sinarannya tersayu redup tiada cahaya
Membuat malam merindukan bintang

Begitu kalut akan setangkup keresahan
Yang menelungkup ke relung terdalam hati
Akan sajak sajak sendu yang menggelayuti
Di ranting cintaku yang patah akan anila

Yang hembusannya membelai paras kerinduan
menggigilkan asa dan rasaku
Akan senyuman yang kini menghilang
Tiada lagi indah terbingkai di rona wajahmu

Kini hanya mampu memelukmu dalam doa
Menjagamu dalam  lirih rapalanku
Akan rindu yang tak mampu bertemu
Dan bersama setitik harapku bahagialah selalu

Dokpri 
Dokpri 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun