Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaulah Malaikatku...

20 November 2022   21:22 Diperbarui: 20 November 2022   22:01 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu....

Kini aku menulis tentangmu..

Nafas yang tak pernah terjerat oleh dusta

Tekad yang tak kan koyak oleh masa

Pahit getirnya hidup engkau tetap penuh cinta..

Ibu...

Wajah lelah tak pernah terbersit di wajahmu

Semangat pelayananmu akan daku terus berkobar

Dengan segenap hati engkau menunjukkan rasa banggamu padaku

Sementara engkau terus berjalan diantara duri-duri

Ibu tak pernah kuharap engkau cepat tua dan renta

Tak pernah kuingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan segala petuah dan nasihat lamamu..

Ibu...

Kaulah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Pemuas dahaga dalam kehausan

Engkau tempatku bersandar kala aku gundah gulana

Ibu...

Kaulah malaikat tak bersayapku

Engkaulah ratu yang tak bermahkota

Namun, engkau bertelapak kaki surga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun