Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

3 Makna Perumpamaan tentang Domba yang Hilang

3 November 2022   11:26 Diperbarui: 3 November 2022   11:32 4101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yesus tidak membiarkan domba itu hilang begitu saja. Ia pergi mencari hingga menemukannya kembali dan Ia bersukacita karena domba yang sudah hilang ditemukan kembali. Yesus tidak menunjukkan sikap marah terhadap domba yang hilang melainkan Yesus menerimanya dan meletakkan domba itu pada pundaknya. Sikap ini menunjukkan bahwa Yesus adalah pribadi yang berbelas kasih, Yesus merangkul, mengampuni dan menerima domba yang hilang atau sesat. Inilah yang dilakukan Tuhan terhadap kita. Betapa dinanya kita di hadapan Tuhan, seberdosa apapun kita dihadapan Tuhan kalau kita mau bertobat maka kita juga akan di beri pengampunan. Kita di beri kesempatan untuk bertobat. Tuhan tidak pernah membiarkan kita masuk ke dalam jurang dosa melainkan ia mencari dan membawa kita ke jalan yang benar. Hal ini akan saya alami alami jika saya peka atau mampu mendengarkan suara hati.

3. Peduli

Yesus adalah pribadi yang peduli. Dari kisah perumpamaan yang disampaikan dikatakan bahwa yesus meninggalkan domba yang 99 ekor demi satu ekor domba yang hilang. Artinya Yesus menunjukkan sikap pedulinya dengan cara mengingat dan memperhitungkan semua domba gembalaannya. Bisa saya mengerti bahwa sebanyak apapun manusia di muka bumi Yesus tahu dan mengenal semuanya. Pengenalan Yesus terhadap domba-dombanya adalah sesuatu yang luar biasa, Yesus tidak membiarkan satupun dari domba gembalaannya tersesat. Sikap Yesus ini mengajak saya  untuk berefleksi sejauh mana saya selama ini mampu memberuikan cinta dan perhatian terhadap orang-orang yang dihadiahkan Tuhan kepada saya. Saya juga diajak untuk memupuk sikap peduli dalam diri terutama peduli terhadap orang-orang yang membutuhkan perhatian dan bantuan saya.

3 hal ini menjadi makna dari perumpamaan ini. Semoga lewat perumpamaan ini saya menjadi pribadi yang mampu mencintai tanpa syarat, berbelaskasih dan peduli. Sehingga kehadiran saya mampu mewarnai kehidupan yang ada disekitar saya. Selain itu semoga saya mampu menjadi penyalur rahmat Tuhan melalui tugas pelayanan saya.

semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun