Kebebasan yang diberikan terhadap sianak hendaknya tetap berada dibawah kontrol orangtua. Kebebasan yang diberikan bukan berarti sianak bertingkah semaunya atau bertindak semaunya. Ini adalah pendidikan yang salah. Ketika orangtua terlalu memberikan kebebasan terhadap sianak maka anak akan sulit membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginananya, selain itu anak juga akan menjadi materialistis, kurang disiplin , dan bertindak semau gue.
Jadi, untuk para orangtua bijaklah dalam mendidik anak jangan sampai dalam niat baik kita terselubung didikan yang tidak baik. Rasa sayang dan rasa cinta terhadap sianak hendaknya menjadikan anak-anak menjadi pribadi yang berkembang dan bertumbuh kearah yang lebih baik.Â
Segala kemampanan yang kita miliki hanyalah sarana ang dapat membantu kita dalam mengajari mereka untuk menjadi pribadi yang tangguh.Betap kecewanya kita ketika anak jatuh karena pola asuh yang salah. Tentu saja tidak mudah bagi kita untuk memperbaiki ketika anak sudah mapan dengan karakter-karakter yang kurang baik.
Tidak banyak dari kita orangtua yang mengeluh karena tidak sanggup lagi mendidik anak-anaknya dan pada akhirnya harus diserahkan kebagian psikiater. Saya sendiri sangat prihatin ketika melihat sikecil harus menjalani terapi psikis yang seharusnya belum saatnya si anak menerima hal-hal yang demikian. Hal itu terjadi bukan karena keinginannya tapi karena kesalahan kita orangtua dalam mendampinginya.
Sebab idealnya anak-anak itu ibarat lembaran kosong yang harus diisi. Yang berperan mengisinya adalah keluarga, keberadaan orangtua sangat menentukan apakah yang dioretkan pada lembaran hidup sianak tinta emas atau tinta arang tergantung orangtua.
Jadi, jangan pernah salahkan anak-anak mengapa menjadi toxic tapi bertanyalah pada diri sediri apa yang kulakukan terhadap si anak sehingga ia menjadi toxic. Saya sangat yakin bagimanapun keberadaan sianak sangat ditentukan oleh sikap dan keberadaan orangtuanya. So,kalau kita tidak menginginkan sikap toxic dalam diri si anak binalah si kecil dengan cara yang baik.
Lain kali saya akan membahas cara mendidik anak .
semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H