Kata move on barangkali tidak asing lagi bagi kita. Kata ini kerap ditujukan kepada kita ketika kita mengalami situasi-situasi dimana kita sulit untuk menerimanya. Entah itu karena kehilangan, kecewa danlain sebagainya.Â
Saya sendiri pernah mengalami stau peristiwa yang membuat saya merasa kehilangan dan begitu sulit bagi saya untuk mengikhlaskannya.Â
Dari pengalaman inilah saya hendak berbagi bagaimana caranya move on tanpa harus mengorbankan perasaan bahkan memperbudak diri namun bagaimana menyelamatkan diri ini tanpa ada unsur paksaan.
Suatu saat saya pernah kehilangan sosok sahabat yang baik hatinya. Hilang bukan berarti karena meninggal melainkan pindah tugas dan komunikasi sama sekali terputus. Pada saat itu saya merasa kehilangan sekali, kok begitu ? Apa yang terjadi dengannya ? Hingga tak memberi kabar sama sekali.Â
Dia adalah sosok yang baik untuk saya, orangnya perhatian, suka memberi support dan pribadinya tampak dewasa. Dalam kesibukannya ia selalu meluangkan waktu untuk menanyakan sesuatu tentang tugas kuliahku. Namun, tiba-tiba semuanya itu hilang dan membuat saya terus mencari dan mencari.
Beberapa saat saya hanya bisa berdoa dan menangis. Namun, saya teringat dengan pesan yang pernah disampaikannya kepada saya belajar untuk menerima stiap situasi, "Jangan pernah membebani diri sendiri dengan hal-hal yang sepele". Yah, benar juga pesan terakhir yang disampaikan kepada saya bahwasanya dia pergi untuk kembali.
Mengingat peristiwa ini saya mencoba bermenung apakah saya memilih larut dalam kesedihan atau mendoakannya agar tetap baik-baik saja. Dalam permenungan singkat itu saya menemukan beberapa tips yang bisa saya lakukan untuk membantu saya move on. Saya tidak berusaha melupakan tentangnya tapi saya sedang berusaha untuk menerima realita yang terjadi.
Nah beberapa poin ini barangkali bisa membantu kalian yang sedang berjuang untuk move on. Move on bukan saja karena kehilangan seperti saya tapi bisa juga ingin move on dari mantan, kesalahan pada masa lalu bahkan pilihan mu yang salah akibat ego.
Sekarang mari kita beranjak dari masa lalu menuju masa depan yang cerah, caranya sebagai berikut :
1. Terima situasi yang sedang terjadi
Belajarlah untuk menerima keadaan yang terjadi saat ini. Barangkali kita menyesal karena melakukan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang, marah karena merasa diperlakukan tidak adil, merasa dibodohi,bahkan disepelekan,atau sedih karena tidak lagi bersama dengan orang-orang yang dicintai atau rindu karena ingin merasakan moment dimasa lalu.Â
Sadarilah bahwa perasaan ini sangat wajar terjadi,karena manusia terlahir dengan perasaan. Tidak ada masalah jika kita mengalami hal-hal tersebut, justru dengan pengalaman yang demikian kita semakin kuat, mental semakin teruji dan kematangan pribadi semakin berkualitas.
2. Jangan lupakan
Melupakan masa lalu tentu tidak mudah , yang gampang itu adalah mengulangi kisahnya. Opss, masa lalu bukan untuk dilupakan tapi menjadi batu loncatan kearah yang lebih baik.Â
Walau tidak mudah tetaplah bersyukur atas peristiwa yang pernah terjadi dan jangan sekali-kali untuk melupakan masa lalu sebab akan ada masa dimana kita harus mengenang peristiwa itu entah karena perjumpaan atau situasi tertentu.Â
Melupakan hanya membuat luka kita semakin dalam. So , biarkan pengalaman itu menganga dan akan ada waktunya dimana luka menjadi sembuh. Carilah orang-orang yang bisa berbagi denganmu, cobalah untuk terbuka barangkali kehadiran orang lain akan membantumu untuk cepat move on.
3. Buat goal yang baru
Mari mencipta goal yang baru yang mudah dicapai dan yang mungkin membantu kita untuk sibuk. Tujuannya adalah biar otak kita tetap fres tidak terpaku pada peristiwa yang sedang kita alami.Â
Dengan adanya goal baru kita semakin mampu untuk berekspresi. Tidak perlu ribet-ribet ciptakan karya -karya kecil namun bermanfaat. Kalau saya cenderng pada kerja tangan atau memasak makanan kesukaanku dan pilihan terakhir biasanya saya akan memainkan musik kalimba sebagai hiburan.
Move on tentu saja buuh waktu dan proses. Jadi, tips ini hanyalah langkah kecil yang bisa kamu tempuh dan tidak otomatis kamu langsung bisa move on.Â
Manusia memiliki kecenderungan untuk meratapi kesedihannya secara terus menerus. Meratapi karena kalau move on kan butuh effort dan buth perjuangan.Â
Nah, kalau kita sudah bisa move on artinya  kita sudah berjuang keluar dari comfort zone dan bangit melanjutkan hidup , mengukir tiap lembaran hidup kita kearah yang lebih cerah.
Ingat saja bahwa waktu tidak akan pernah berhenti. Mau move on atau tidak waktu tetap berjalan. Setiap kita pasti tidak ingin berlama -lama tinggal dalam situasi yang tidak menyenangkan. So, belajarlah untk move on.
semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H