Rinduku berantakan diatas kertas polos ini
Langkahku mulai tertatih karena jarak yang cukup melelahkan
Harapku dipermainkan oleh kabar dari bayangan layar
Aku hanya bisa menatap dan menanti ketikan yang sama dari balik layar
Ternyata menghadapi rindu
Tidaklah segampang membalikkan tangan
Tidak segampang copy paste
Dan ketika aku tak mampu mengungkap rasa
Hanya huruf-huruf dalam aksaraku yang mampu menjawabya
Ketika diri ini tak mampu menyampaikannya secara lisan
ketikan inilah menjadi media yang paling jujur
Untuk menyampaikan apa yang kurasakan
Jarak kita memang tidak terlalu jauhÂ
Tapi aku akan tetap sabar menanti
sebab...
Jarak mengajarkanku banyak hal
berdoa dan bersabar adalah kekuatanku
bersabar menahan rindu
bersabar menahan cemburu
bersabar untuk bertemu
bersabar menahan curiga
bersabar untuk saling memahami
dan bersabar untuk saling mendoakan
Akhirnya aku berkata...
Tidak perlu selalu mengatakan rindu
Cukup rasakan doaku
Dan sampaikan kehatimu bahwa aku baik-baik saja..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H