Dari peristiwa ini saya menyadari bahwa rasa sakit itu bukanlah sesuatu yang dicari tapi datang sesukanya sesuai situasi dan kondisi yang dialami. Maka, ketika rasa sakit itu menghampiri jangan lari tapi hadapilah. Memang benar sakit fisik bisa diobati tapi kalau sakit secara psikis obatnya hanyalah doa dan kesabaran. Dalam rasa sakit itu kita akan mengalami betapa baiknya untuk berbagi, memafkan dan rasa sakit itu memampukan saya untuk merajut yang luka.
Sekali lagi jangan menghindar tapi katakan pada dirimu bahwa rasa sakit itu akan memedekakan kita dari hal-hal yang tidak benar, memerdekakan kita dari belenggu kemunafikan dan keegoisan.Â
Saya menyadari bahwa orang-orang yang menjadi komentator dalam hidup kita adalah mereka yang kurang mampu untuk membangun dirinya menjadi pribadi yang lebih baik. Ketahuilah ketika orang sibuk memperhatikan kita pada saat itulah ia menginginkan perhatian kita kepadanya..
Saya sangat bersyukur bahwa saat ini saya mampu berdiri tegak walau banyak tantangan yang saya hadapi. Saya bahagia karena saya bisa menghempaskan rasa sakit itu dengan kesuksesan yang saya gapai saat ini.Â
Kesuksesan bukan suatu ajang yang hendak saya sombongkan melainkan sarana untuk menyalurkan bakat dan kemampuan saya. Ternyata sakit tidak selamanya membuatku terpuruk namun rasa sakit juga memerdekakan saya. Rasa sakit itu membuatku untuk tetap berjuang kearah yang lebih baik
semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H