Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Tersisa

17 Januari 2022   13:39 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:03 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muh Hidayatullah S

Bersama sang waktu kutetap menorehkan kisah cerita kehidupan...

Lembaran-lembaran yang pernah kita isi bersama perlahan hilang satu persatu

Cerita tentang kitapun semakin jauh diterpa angin...

Akupun sudah mulai enggan berkisah tentangmu..

Katamu Getar Itu masih ada...

Dan kau terus mencoba untuk menutupinya  dengan senyuman agar tak menjadi luka

Katamu rasa  itu masih membara walau kau tetap mencoba untuk menepisnya. 

what do you want me to do ?

Sementara aku tak ingin lagi menggenggam cinta, 

Aku hanya ingin menyimpannya menjadi lembaran kisah indah dalam hidupku

Aku tak akan ingat akan sakitnya, 

Tapi akan aku kenang betapa indahnya anugerah cinta itu. 

Aku tak akan menyesal mengenal sosok sepertimu

Tapi aku bersyukur bahwa aku pernah mengenal sosok sepertimu

Dan segala tentangmu, biarlah menjadi abadi diingatan lalu melebur menjadi kenangan,

 Tidak  juga akan ku hapus segala yang berbau dirimu

 Hanya akan aku ubah, lalu aku tempatkan pada posisi yang sebenarnya. 

Kawan...

Bila satu waktu rindu itu datang menghampirimu,beritahukan kepadaku...

Dan ijinkan aku menemuimu diingatan dan tempat yang sebenarnya, 

Aku tak akan meminta tempat  disisimu  apalagi meminta hatimu

Aku hanya ingin  bila rindu itu datang menghantuimu..

Engkau masih bisa melihat senyumku lalu melepaskan sedikit beban rindumu. 

Terima kasih banyak

Bila rindumu  masih tersisa hingga kini, 

Cobalah untuk menepisnya kembali..

Apabila masih tersisa,..

Ijinkan aku untuk menyebut namamu dalam setia doaku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun