Untukmu wanita hebatku..
Hari ini adalah hari yang bersejarah bagimu. Seluruh dunia mengenang jasa dan kebaikanmu,salah satunya adalah aku. Aku yang selalu merindukanmu dari kejauhan. Apa khabarmu saat ini ? Maafkan diriku yang tidak menyapamu hari ini tapi percayalah aku tetap menyapamu dalam doaku.
Ibu,dalam pintaku saat ini aku mengenang kebaikanmu sedari aku ada didunia ini. Engkau telah meminjamkan rahimmu kepadaku selama sembilan bulan tanpa keluh kesah dan gerutu. Rahimmu menjadi tempat ternyaman bagiku saat itu dan menjadi pelindung bagiku dari segala hal yang membahayakan hingga aku bisa menikmat indahnya dunia.Â
Ibu,engkau adalah sosok yang sabar. Hingga saat ini diusiaku yang tidak lagi muda engkau tetap merawatku dengan penuh kasih, Perhatianmu tiada pernah luntur kepadaku,engkau mencurahkan segala perhatianmu ,menenangkanku saat kugundah gulana,menghiburku saat kukesepian,membantuku bangkit ketika aku terjatuh.Â
Engkau adalah sosok yang ikhlas. Engkau mengrbankan banyak waktu,perhatian juga materi bahkan nyawamu sekalipun. Engkau rela menderita demi bahagiaku,engkau rela menangis demi mempertahankan senyumku,engau rela menahan lapara,hdan haus demi kenyangku. Ibu engkau tak pernah menghitung berapa banyak yang sudah kau korbankan demi aku. Engkau selalu berujar bahwa Tuhan akan menganugerahkan rejeki bagi yang percaya dan berharap kepadaNya.
 Ibu,aku yakin sangat bahwa disetiap lantunan doamu namaku selalu kau sebut. Doamu yang mujarab membuat gampang untuk memaafkan segala khilafku sebelum aku memintanya kepadamu,dan aku tahu pasti bahwa aku adalah mutiara yang paling berharga bagimu. Ya,engkau adalah segalanya bagiku,karena engkau adalah ibuku.
Ibu,cukuplah sudah tugasmu membahagiakan aku. Saat ini adalah waktuku untuk membahagiakanmu. Biarkan aku yang menjadi tongkatmu kemanapun engkau pergi. Aku sudah dewasa,ilmu kehidupan yang kau ajarkan padaku  sedari dulu kini sudah berbuah. Lihatlah Ibu,aku sudah menjadi seperti yang ibu harapkan. Aku tidak akan membiarkanmu diusik oleh ketidaknyamanan. Saat ini adalah waktu yang tepat bagiku untuk melindungimu.
Mungkin aku tidak akan memberimu harta yang melimpah sebagaimana engkau memberikannya dulu kepadaku. Juga tak memberimu petuah atau nasehat kehidupan. Aku hanya ingin menopangmu dan mengukir senyum diraut wajahmu yang kini mulai menua dengan segala yang ada padaku. Ibu,ketahuilah. Aku memang tidak mapan dalam harta juga dalam kedudukan. Tapi ingat selagi aku ada disampingku aku akan membuatmu bahagia dengan kekayaan hatiku dan kekayaan imanku.
Jangan cemas ibuku,Tuhan selalu ada bersama kita. Tugas kita hanya berdoa dan melakukan kehendaknya. Genggamlah erat tanganku sebagaimana engkau dulu menggenggam erat tanganku ketika aku belajar berjalan. Aku akan membawamu keluar dari sangkar emasmu untuk melihat keindahan alam semesta ini. Aku yakin dan percaya bahwa engkau merindukan suasana ini setelah bertahun-tahun mengurus aku dan saudara-saudaraku. Biarkanlah kami yang memapahmu. Bukan karena engkau tidak kuat tapi itu sudah menjadi tanggung jawab kami sebagai anak-anak.Mendoakanmu,membahagiakanmu adalah bagian dari visi misi hidup kami.
Terima kasih Ibu untuk segala kebaikanmu,semoga engkau sehat selalu dan penuh berkah..