Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi Sekaligus Belajar

30 November 2021   10:54 Diperbarui: 30 November 2021   14:18 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang filsuf pernah berkata demikian" Hidup yang tidak direfleksikan tidak layak untuk dihidupi ". Saya adalah salah seorang penggemar filsuf ini sebab kata-katanya yang keras membuatku tak jemu-jemu untuk berefleksi. Petunjuk-petunjuknya sangat tepat untuk dilakukan. Siapakah dia ? Dia adalah Sokrates.

Sebagaiman cuplikan kata yang diutarakan sokrates demikianlah saya mencoba untuk merefleksikan hidup yang sedang saya jalani,khususnya selama saya PKL. Kesempatan PKL ini saya maknai sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan sekaligus juga untuk belajar. 

Saya mencoba membagi-bagikan nilai dan pengetahuan yang sudah saya dapatkan selama dibangku kuliah. Kesempatan PKL ini juga menjadi kesempatan bagi saya untuk menanamkan nilai-nilai religius kepada siswa-siswi agar mereka memiliki pengetahuan tentang apa yang diimaninya juga agar mereka memiliki dasar iman yang kuat.

Yang tidak kalah penting juga ialah pengalaman-pengalaman ketika bersama mereka,kepolosan mereka  dalam bersikap mengajari saya menjadi pribadi yang transparan ,terbuka serta wellcome dalam menjalani panggilan Tuhan. Pengalaman-pengalaman ini jugalah  yang menambah kekayaan religius yang saya jalani selama ini..

Kehadiran anak-anak dan gru-guru menjadi cermin bagiku dalam tugas pelayananku. Keseharianku bersama mereka memberi nilai plus dalam hidupku. Bagiku mereka adalah juri-juri terbaik dalam hidupku. Pelajaran yang sangat berharga mereka berikan kepadaku tanpa bayar atau gratis. Masukan,teguran,suport,dukungan terus diberikan kepada saya demi kebaikan dan kualitas diriku. Menyenangkan bukan ?

Bagi saya menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan sekaligus membahagiakan. Kebahagiaan saya itu muncul tiap kali bertemu dengan siswa-siswi dan juga guru-guru. Mereka sangat antusias menunggu kedatangan saya. Maka sikap antusias mereka itu menyemangati saya agar datang lebih awal kesekolah. Maka,30 menit sebelum bel masuk seklah saya sudah tiba disekolah. Waktu 30menit itu saya gunakan untuk menikmati keindahan sekolah ,menyapa guru-guru,juga melakukan pekerjaan ringan disekolah itu seperti menyiram bunga,menyapu halaman jika perlu,juga menyapa anak-anak.

Bagiku,guru adalah suatu pekerjaan yang menyenangkan bukan karena pangkat,jabatan juga popularitas tapi menyenangkan karena guru lebih pada pengabdian ,pemberian diri secara totalitas. 

Meskipun realita dilapangan tidaklah mulus karena saya harus berhadapan dengan banyak karakter siswa yang berbeda-beda. Namun,toh saya bisa menikmati kebahagiaan itu dan menjalankan tugas mulia itu dengan baik. 

Selama mengajar saya baru sadar ternyata saya adalah pribadi yang rendah hati dan sabar terutama dalam menghadapi anak-anak. Apapun situasinya saya tetap bisa merespon mereka dengan baik. Yah,saya menemukan aset-aset kecil dalam diriku sebagai bekal untuk menuju masa depan.

Bukan hanya sampai disitu saja, pengalaman mengajar selama PKL  mengajari saya agar semakin bijaksana dalam mengambil keputusan apalagi bertindak. Waw,ternyata saya mendapatkan banyak ilmu kehidupan dari mereka. Salah satu dasar pijakan saya selama mengajar ialah keteladanan hidup. Teladan dari seorang guru itu sangatlah penting bagi siswa-siswi sebab mereka akan mencontoh apa yang dilakukan oleh gurunya.

Saya selalu menyadari diriku yang adalah seorang biarawati sekaligus guru tentu berbeda dengan guru-guru yang lain. Maka,saya tidak hanya mengajarkan tentang materi pelajaran kepada mereka . Akan tetapi saya juga berjuang untuk menanamkan nilai-nilai religiusitas dalam diri mereka. Tujuannya adalah agar kelak mereka mampu menjalani hidup ini dengan penuh syukur,penuh sukacita. Khususnya tidak mudah terjerembab dalam jurang keegoisan karena kebolehan yang dimiliki. Melainkan bersyukur karena Tuhan memberikan karunia itu kepada mereka.

Selain itu anak-anak yang sedang saya dampingi sekarang adalah masa depan gereja. Jika mereka tidak mendapatkan pembinaan yang baik dari sekarang bagaimana keadaan gereja kelak sementara masa depan gereja ada ditangan mereka. Itulah yang selalu terngiang dibenak saya selama mendampingi mereka.

Maka saya sebagai seorang guru yang sekaligus juga religius,saya merasa bahwa ini adalah tanggung jawab saya. Hal inilah yang membuat saya tekun dan setia untuk menjalankan tugas saya sebagai guru. Tak ada hal lain yang saya bagikan kepada mereka selain ilmu dan pengalaman yang kumiliki. Selain berbagi saya juga belajar banyak hal dari mereka.

Yesuslah yang  menjadi acuan atau  menjadi contoh bagi saya agar saya mampu menjadi guru yang baik. Dalam kitab suci saya dapat menemukan keteladanan hidupnya. Kiranya apa yang Dia contohkan kepada saya menjadikan hidup saya bermanfaat bagi orang lain dalam hal memberikan keteladanan hidup. Sehingga kesejatian Yesus sungguh tercermin dalam diriku.

Barangkali pengorbanan yang saya lakukan tidak seberapa jika dibandingkan dengan pengorbanan Yesus. Namun,kisah perjalanan Yesus selama menjadi gembala bagi kawanan domba-Nya senantiasa menginspirasi saya. Walau tantangan banyak namun Yesus tetap menghantar para kawanan kepada jalan keselamatan. Tantangan tidak menjadi penghalang bagiku dalam mewujudkan cinta.

Semoga Yesus memampukanku menjadi guru yang baik,juga membantuku untuk senantiasa merefleksikan hidup yang sedang saya jalani,sehingga aku mampu melakukan pembaharuan diri secara terus menerus.

salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun