Hari ini genap 20 hari kebersamaanku dengan Kompasiana. Banyak hal yang ingin kukisahkan tapi tak satu katapun yang bisa kulukiskan untuk menggambarkan perasaan bahagiaku.Â
Tak ada kata yang lebih untuk melukiskan kebaikan yang saya terima melalui blog ini selain kata syukur dan terima kasih. Dihari yang kedua puluh ini saya telah menayangkan 25 artikel,16 diantaranya berlabel pilihan dan 4 diantaranya berlabel AU. Saya tidak menduga bahwa saya bisa sampai dititik itu.
Awal saya menulis,saya telah berjanji pada diriku bahwa saya akan menayangkan satu artikel setiap harinya sesuai dengan pengalaman saya. Dan hal itu terjadi. Sangatlah menarik bahwa setiap kali tulisan yang saya tayangkan selalu diapresiasi oleh teman-teman. Tidak peduli entah itu tulisan sudah masuk keranjang sampah tetap saja ada yang membaca. Luar biasa !
Temanku yang juga K-Ner pernah bercerita bahwa untuk mendapatkan label AU itu tidak gampang apalagi untuk penulis pemula,diberi label pilihan saja sudah senang. Artinya ketika tulisan saya berlabel berarti isinya sudah lumayan bermanfaat,sedikit aktual,tegasnya.
Waktu itu saya hanya menganggukkan kepala. Intinya,saya hanya ingin bakat menulis saya tersalur,tak menjadi soal berlabel atau tidak.
Maka,setelah 20 hari bersama Kompasiana,saya menemukan sesuatu dalam diriku. Ternyata kemampuan untuk berbagi lewat tulisan ini saya miliki. Yang saya muat dalam tulisan saya adalah hal-hal yang sederhana. S
aya mencoba melihat setiap pengalaman itu dari sisi positif. Tuhan mau katakan apa kepada saya lewat pengalaman yang terjadi. Itulah yang saya refleksikan kemudian saya bagikan lewat tulisan ini.
Saya merasa bahagia bahwa kompasiana ini memberikan kesempatankepada saya untuk terus berlatih dalam hal menulis. Sehubungan dengan rasa bahagia itu,rasa ingin untuk terus menulis semakin menjadi-jadi.Â
Kata semakin yang saya gunakan bukan berarti melupakan prioritas utama dan terus menulis. Hehehe. Yang utama dan yang terpeting tetaplah menjadi prioritas.
Menulis adalah kegiatan sampinganku ketika saya sudah selesai mengerjakan tugas yang lain. Menulis adalah hal yang mudah bagi sebagian orang dan menjadi hal yang sulit untuk memulai untuk sebagian orang.Â
Namun,bagi saya sendiri menulis sama halnya dengan bercerita. Awal saya rajin menulis adalah karena adanya kebiasaan untuk mengisi diary setiap hari.Â
Tidak perlu inspirasi yang hebat untuk menulis. Alam sekitar,peristiwa serta orang-orang yangada disekitarku cukup menjadi inspirasi bagiku karena mereka adalah juri terbaik dalam kehidupanku.
Berkat ketekunan menulis diary,saya terbantu untuk mendapatkan aneka kosakata dan terbiasa mengekspresikan diri dengan kata-kata. Selain itu,saya merasa bahwa kemampuan saya dalam menggunakan bahasa semakin teruji walapun nilai bahasa indonesianya tetap dibawah 80. Hehehe. Maklumlah..orang batak,,,hehehe
So,teman-teman perjalanan 20 hari bersama kompasiana bukanlah waktu yang singkat.Â
Selama 20 hari itu saya meluangkan sedikit waktu untuk mengulik kembali pengalaman bersama kompasiana.Â
Bahagia pasti tapi lebih dari itu saya merasakan manfaat yang luar biasa yakni kecintaan untuk membaca artikel teman-teman K-Ner membantu saya menjadi orang yang update perihal peristiwa-peristiwa yang terjadi bahkan kadang-kadang saya dibawa untuk menjelajahi dunia secara virtual oleh Pak Tonny Syahriel,Mbak Hennie Triana juga saya diperkenalkan dengan dunia olahraga oleh Pak Wiwin,Pak Hensa.Â
Luar biasa,teman-teman K-Ners yang dengan rela berbagi ilmunya di blog ini.Saya yakin,bahwa pekerjan mereka bukanlah penulis tapi mereka meluangkan waktu untuk sejenak berbagi dan menginspirasi banyak orang.
Menulis di kompasiana menjadi salah satu bentuk pewartaan yang kongkrit. Pewartaan yang dibalut dengan kata-kata atau motivasi dan diserahkan kepada banyak orang.Â
Setiap penulis pastilah tidak pernah menentukan siapa yang harus membaca artikelnya. Melainkan tulisan itu dibiarkan tayang dan diberikan kepada setiap orang yang mau membacanya.Â
So,tulisan itu ibarat matahari ya teman-teman.Â
Tidak pilih kasih dan semua orang berhak untuk mendapatkannya. Bagaiman manfaat yang dirasakan tergantung sipembaca. Intinya sipenulis tetap terbuka dan siap untuk diapresiasi juga untuk dikomentari.
Akhir kata,terimakasih kepada pihak kompasiana yang sudah memberikan kesempatan juga membantu saya menemukan dan mengasah bakat ini. Saya akan mencoba untuk selalu berbagi inspirasi melalui blog ini. Terima kasih teman-teman K-ner yang selalu mengapresiasi tulisanku.
salam hangat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H