Dengan demikian saya dapat berdamai dengan diriku. Pemberontakan tidak terjadi dan tidak menjadikan orang lain sebagai penyebabdari segala situasi yang terjadi. Menerima dan mengetahui kesalahan yang terjadi dimasa lalu membuat saya semakin bijak dan hati-hati dalam membuat keputusan.
Ketahuilah bahwa penerimaan atau penyelesaian penyesalan tidak terletak pada cara saya membuang penyesalan itu. Tapi bagaimana saya mampu menggunakan penyesalan itu sebagai jalan atau sarana untuk meningkatkan pemahamanku akan diriku,akan hidupku dan juga orang lain.
Setelah saya berefleksi, saya dapat membuat suatu kesimpulan bahwa penyesalan dapat menjadi batu loncatan bagi saya untuk menemukan cara yang lebih sehat untuk berdamai dengan diri sendiri, dengan cara yang lembut mampu bersikap tegas terhadap diri sendiri. Penyesalan juga membantu saya dalam menetapkan batas-batas kehidupan. Penyesalan juga menuntut keberanian saya dalam mengkomunikasikan apa yang saya butuhkan.Â
So, Mari merangkul rasa sakit dari penyesalan dan menjadikannya sebagai bahan bakar untuk perjalanan kita. Jangan down ketika penyesalan membelenggu. Meskipun penyesalan datangnya selalu terlambat terimalah itu sebagai bagian dari ketidaksempurnaan kita sebagai manusia.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H