Mohon tunggu...
tika dian pratiwi
tika dian pratiwi Mohon Tunggu... -

Timika, Magelang, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

“Cewek Haram Hukumnya Bilang Cinta!” Masa Sih?

12 Maret 2014   05:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Tika Dian Pratiwi

Tulisan ini sebenarnya berawal dari kekesalan saya. Kekesalan terhadap kutukan, bahwa cuma cowok yang boleh mengoper bola. Cewek ya harusnya diem aja. Tugasnya cuma nunggu bola, dan menangkap bola yang datang (tragiiiis tragis).

Banyak sih orang-orang yang dengan mantapnya bilang. “Ini itu udah 2014, udah saatnya cewek boleh nembak” atau ada juga yang bilang “Nggak papa kali kalau cewek yang nyatain duluan, ngapain malu?”. Meski nggak saya survey, tapi yakin deh pasti buanyak yang bilang seperti itu.

Iya sih, nggak ada yang salah kalau ada orang yang bicara seperti itu. Tapi itu bukan jaminan untuk merubah keadaan kan? Buktinya, tanpa harus disurvey juga, masih banyak kaum hawa yang naksir adam dan berakhir dengan “diem doang”. Ya nggak?

Aneh ya? Rasa-rasanya kalau cowok naksir cewek, birokrasinya mulus mulus aja, cenderung lancar banget malah (yah meskipun nggak semua, tapi sebagian besar). Beda halnya kalau cewek yang ada di posisi “naksir duluan”. Cenderung ngenes yang berujung kasian. Tragis bener.

Yaaah, inilah yang sekarang ada di kehidupan saya. Dimana saya punya temen-temen cewek yang naksir tapi cuma bisa diem aja. Dan cuma bisa termangu tiap kali liat cowok yang mereka taksir lewat. Itu baru sekedar lewat loh, gimana kalau disapa + dikasih senyuman coba??? Waaaah bakalan cengar-cengir 7 hari 7 malam kali! Hahaha

Sebenarnya, bukan hanya temen-temen saya yang beraninya naksir doang. Saya juga pernah ada di posisi itu. Tapi, mungkin sedikit berbeda karena saya nggak cuma diem doang. Nggak beda jauh sama uji nyali, waktu itu saya susah payah mengumpulkan keberanian dan memupuk niat nekat. Bermodal pemikiran “nggak cuma cowok yang boleh menyatakan cinta” saya coba mengutarakan apapun yang saya rasakan ke doi. Lalu?? (tolong jangan tanya apa hasilnya) hahaha

Yah begitulah, entah siapa yang harus bertanggung jawab atas konstruksi sosial yang merugikan kaum hawa ini. Tapi kenyataan mengenaskan inilah yang hampir setiap hari saya jumpai. Setiap kali duduk santai dengan teman-teman cewek saya, salah satu obrolan yang tidak pernah absen adalah, cowok! Ada diantara mereka yang sudah punya pasangan. Tapi, tidak sedikit yang masih sendiri, sedang naksir seseorang, daaaaan mengagumi dari jauh. That’s it!

Suatu ketika saking gedeknya, saya pernah bertanya kepada salah satu teman saya. “Kira-kira gimana ya, reaksi tu cowok kalau tau aku naksir berat sama dia?”. Mendengar pertanyaan itu, temen saya hanya menimpalinya dengan tawa. Sama sekali tidak ada jawaban lain. Entahlah, itu tawa menghibur, atau mengejek (hanya dia dan Tuhan yang tahu).

Di lain kesempatan, saya jadi suka merinding sendiri kalau denger curhatan temen-temen. Gilak, sebegininya ya cewek kalau lagi naksir?? Bussset! Hebohnya nggak ketulungan. Balik ke pertanyaan saya tadi, “Kira-kira gimana ya, reaksi tu cowok-cowok kalau tau mereka ditaksir habis-habisan sama temen-temen saya ini?”. Bakalan heboh juga? Seneng banget? Seneng aja? Jingkrak-jingkrak? Ataaaau malah cuek? Haaaaaah sudahlah, tidak usah ditebak.

Ada seorang teman saya yang pernah mengeluarkan kalimat super duper bijak, namanya Abdulloh Khudry (semoga doi nggak ngamuk namanya saya seret kesini) hahaha. Dia pernah bilang, “Tik, ngapain sih harus gengsi? Harus takut ditolak? Tolong deh, jangan bangun tembok yang sebenarnya tembok itu nggak ada! Jangan selalu berfikir, kalau cewek dinilai murahan hanya karena maju dulua dan, nyatain duluan. Kalau kamu sayang, suka, tunjukin dong! Kalau perlu, ungkapin! Diterima syukur, tapi kalau ditolak ya udah, yang penting kamu udah coba.

Boleh percaya, boleh enggak, kalimat itulah yang selalu muter-muter di kepala saya. Doi bener kan?? Nggak ada satu katapun yang menurut saya pantas untuk disanggah.

Lalu, lambat laun saya berfikir. Kok kayaknya kita para cewek ini egois dan jahat ya? Maunya dikejar mulu, tapi ngejar aja nggak mau. Alesannya? Malu! (halah). Mungkin ni yah, cowok-cowok di luar sana capeknya bukan main. Tiap naksir harus selalu mengejar. Alesannya? Cowok itu harus gentle meeen! (halah)

Boleh deh ya saya dikritik kalau salah. Tapi, kenapa sih kita para cewek ini nggak ngasih kesempatan? Kesempatan buat para cowok untuk merasakan malu, senang, bangga, bahagia, bahkan salah tingkah karena kita para cewek berani untuk maju dan menyatakan cinta duluan. Sumpah deh, saya pengeeeen banget ngasih kesempatan buat cowok untuk merasakan itu. Semoga di luar sana, ada juga cewek yang berfikiran sama seperti saya. Amiiiiiiin

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun