Mohon tunggu...
Tika Cb
Tika Cb Mohon Tunggu... -

aku adalah jiwa ku\r\nslalu ingin belajar dari hal-hal apapun yang ada pada kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandung Sunyi yang Terhempas

9 Desember 2011   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:39 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

senandung sunyi ini kian menghening seakan terkubur dan berpusara terhempas waktu yang membawa badai bait-baitnya menjadi patah dan retak retak . senandung sunyi ini kian terdengar lirih hanya melantunkan larik-larik lara sumbang nada-nadanya berhamburan bagai debu yang terhembus . senandung sunyi ini kian menembang pasrah diantara semua rasa bergolak bagai gelombang samudra deburanya mengalun tak seirama hanya dari pecahan-pecahan sisa duka . bagaimana senandung ini bisa menembang syahdu bila senar-senar dawainya dicuri sang penglana dijadikan cambuk kematian bagai malakut pencabut nyawa lecuti seluruh dawai hingga menjadi pecah berkeping . bagaimana senandung sunyi ini bisa bebas melantun kala diburu sang pemburu aksara nyanyian jiwa hanya dianggap lengkingan srigala haus darah tembang yang mendayu merayu para pejalan katanya . bagaimana senandung sunyi ini bisa menjadi lantunan do'a yang hanya memiliki sekeping harap pada sisa mimpi kan dijadikannya nyata atas airmata duka terubah menjadi airmata bahagia . pun bagaimana senandung sunyi ini bisa tembangkan syair semesta kala duka menumpuk beku jua tak henti singgah belum selesai terurai teretas dari denyut jantung menyesak hingga lebur dan terlarung disamudra dunia . kini senandung sunyi ini hanya menembang nyanyian-nyanyian duka tak berkesudah diantara waktu yang terus mengurai taqdir jiwa-jiwa pemimpi hinga waktu kan musnah terbenam dikaki bumi . dengarlah senandung sunyi ini yang bernada hambar tak letih mendenting petikan senandung jiwa kan terus menembang walau telah berderai meskipun tak ada lagi yang ingin mendengarnya . karna dihamparan inilah semua rasa bisa terluah terlepas dari sesak meraja suara hati yang ingin mengurai segala kesah,do'a menjadi aksara bersenandung pada sunyi yang menghamba. ~~ 10:45 09122011 (Perjalanan dan waktu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun