ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-066-5629-8
Harga               : Rp86.000
Pernahkah kalian bertanya kepada diri sendiri tentang tujuan hidup? Lalu berfikir apa si yang sebenarnya kita cari dalam hidup? Apakah kebahagiaan sejati? Atau hal lain yang kita belum ketahui secara pasti. Sebenarnya apa si kemauan diri kita?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin pernah tebersit dalam benak kita. Namun, seiring berjalannya waktu tidak ada jawaban pasti yang membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan pertanyaan itu hanya berputar-putar di kepala hingga memicu kebingungan-kebingungan yang tidak terselesaikan. Hal tersebut membuat kita merasa lelah dan kehilangan gairah untuk melakukan segala sesuatu. Untuk itu, buku "Memahami Diri Melalui Untaian Kata-Kata Kehidupan" hadir sebagai sahabat sejati yang akan selalu menemani kalian dalam menggali makna kehidupan yang belum ditemukan. Selain judul yang menarik, isi dari buku ini sangat bagus karena berisi kutipan-kutipan yang mampu memotivasi diri.
Buku ini merupakan karya dari Jeon Seunghwan setelah terbitnya buku "Terima Kasih Diriku dan Menjalani Kebahagiaan". Buku ini bergenre self improvement yang bertujuan untuk memotivasi diri agar mampu memahami diri lebih dalam. Adanya buku ini dimulai dari penulis yang menghimpun kutipan-kutipan bijak dari berbagai buku yang telah dibacanya. Sebelum buku ini terbit, ia juga membuat sebuah kanal yang bernama "The Bookman". Dimana dalam kanal tersebut ia membagikan kalimat-kalimat inspiratif yang dikutip dari beberapa buku bacaanya. Tulisan-tulisan tersebut mendapat respon yang baik oleh para pembaca bahkan banyak dari mereka yang terinspirasi dan merasa bahwa kalimat-kalimat tersebut mengerti akan isi pikiran mereka. Setelah itu, penulis baru memutuskan untuk menerbitkan buku ini.
Buku karya Jeon Seunghwan ini terdiri dari pendahuluan, isi yang memuat empat bagian dan penutup. Pada bagian pendahuluan penulis menerangkan latar belakang penulisan buku, manfaat buku dan ulasan singkat yang digunakan sebagai pemantik pembaca agar tertarik untuk membaca buku ini. Pada bagian isi yang pertama pembaca diajak untuk mengenal perasaan dirinya sendiri. Terdapat sepuluh sub bab yang memuat tentang bagaimana cara kita dapat mengenal perasaan kita pada saat sendirian. Pada bagian ini disampaikan tentang bagaimana cara membuat kebahagian diri walaupun dalam keadaan sendiri yaitu dengan berkreasi dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Kemudian, pada bagian kedua berisi tentang bagaimana cara untuk mengenal waktu diri kita. Disini Jeon Seongwan memberikan penjelasan agar memanfaatkan segala sesuatu yang ada disekitar kita, karena setiap hal yang ada adalah hasil kerja keras kita selama ini. Mulailah hal apapun secara perlahan dan hargai setiap pencapaiannya.
Pada bagian ketiga pembaca diajak untuk memahami relasi yang tepat untuk dirinya. Sebagai makhluk sosial tentunya berhuhungan dengan orang adalah sesuatu yang pasti terjadi. Tapi, terkadang untuk membentuk suatu hubungan itu diperlukan pemahaman yang mendalam akan orang tersebut. Baru setelah kita mengerti, kita akan bisa menjalin ikatan dengan orang lain tersebut. Selanjutnya pada bagian keempat penulis menjelaskan tentang bagaimana cara memahami dunia kita. Dalam hidup pasti akan selalu ada sesuatu yang sangat berarti bagi diri kita baik orang tua, teman, maupun lainnya. Hal tersebut akan timbul karena adanya rasa cinta dan dicintai. Sehingga rasa keberartian tersebut akan membuat kita paham terhadap tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Dan pada bagian terakhir berisi penutup yang memuat alasan, tujuan dan harapan dari penulisan buku ini.
Dalam proses menulis buku penulis bersumber dari berbagai buku hasil bacaanya, dan menghimpun kutipan-kutipan indah dari buku-buku tersebut untuk kemudian ditulis dalam bukunya ini. Selanjutnya, sasaran pembaca buku ini yaitu orang-orang yang berusia 16+ sebagaimana hal tersebut tertulis pada sampul belakang buku. Dan sudut pandang yang penulis gunakan dalam buku ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama dimana ia menyebut dirinya dengan kata ganti "Saya".Â
Kelemahan buku ini yaitu banyaknya kesalahan dalam penulisan seperti setelah tanda petik seharusnya huruf awal ditulis kapital, tetapi pada buku tersebut ditulis dengan awalan huruf kecil seperti "sekarang, saat ini" (Hal. 157). Penyampaian beberapa cerita yang berulang-ulang membuat pembaca merasa bosan dalam membacanya. Serta terdapat beberapa tata bahasa yang kurang sesuai karena merupakan buku terjemahan sehingga ada pesan yang sulit untuk dipahami. Terlepas dari kelemahan tersebut, buku ini mampu membangkitkan semangat bagi para pembacanya melalui kata-kata motivasi yang dikutipnya dari beberapa tokoh inspirasinya. Selanjutnya, kalimat-kalimat yang terdapat dalam buku ini sangat relate dengan keadaan kita yang sedang membutuhkan amunisi untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupan seperti "Nak, keadaan apa pun yang kau hadapi, kehidupan adalah sesuatu yang indah" (Hal. 243)
Jadi bagaimana? Apakah kalian sudah mengetahui lebih dalam tentang keinginan diri kalian? Atau masih bingung dan tidak tahu maunya apa? Untuk itu saya merekomendasikan kalian untuk membaca buku ini. Semoga dengan membaca buku ini kalian akan menemukan keinginan-keinginan diri kalian yang sebenarnya.
Sumber Rujukan :Â