Mohon tunggu...
Tika Aprilia Permatasari
Tika Aprilia Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sedentary Lifestyle, Tingkatkan Bahaya Kesehatan di Kalangan Masyarakat

29 November 2022   03:00 Diperbarui: 29 November 2022   04:50 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sedentary Lifestyle. Sumber: Shutterstock

Tahukah kalian dengan istilah 'mager' alias males gerak? Pola perilaku yang satu ini tentunya sangat populer kita dengar atau jumpai di sosial media dan kalangan anak muda. Hal tersebut sebagai ungkapan tak bersemangat dalam melakukan aktivitas apapun, lantaran sulitnya untuk beranjak dari tempat tidur. Mager kini menjadi kebiasaan bahkan gaya hidup seseorang yang tak ingin banyak bergerak dalam kesehariannya. Bagi kalian yang sering merasakan hal ini, ada kemungkinan mengalami sedentary lifestyle.

Sedentary lifestyle, terdengar asing bagi sebagian orang yang belum memahaminya. Tapi tanpa sadar ternyata banyak sekali orang yang melakukannya. Sedentary lifestyle merupakan gaya hidup yang tidak aktif atau bisa dikatakan gaya hidup orang malas yang terlalu banyak dihabiskan dengan rebahan, duduk, dan berdiam diri saja serta hanya mengeluarkan sedikit energi. Banyak diantara kita yang menjalani aktivitas tersebut, seperti menghabiskan waktu hanya untuk duduk berjam-jam di depan laptop, berbaring sambil main handphone, main game, menonton televisi, jarang mengerjakan pekerjaan rumah, tidak pernah berolahraga, dan lain sebagainya. Mengingat di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan work from home atau bekerja dari rumah.

Menurut data dari World Health Organization (WHO) tercatat 60% - 85% orang di dunia, baik dari negara maju maupun negara berkembang tengah menjalani gaya hidup yang tidak aktif sehingga menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di masyarakat. Sedentary lifestyle sendiri memang terasa nyaman apabila dilakukan, namun faktanya bahwa gaya hidup seperti itu dapat berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit yang parah hingga pada kematian. 

Saat aktivitas fisik maupun pergerakan tubuh yang hampir tidak pernah dilakukan setiap harinya justru dapat mengintai bahaya-bahaya yang akan terjadi akibat dari sedentary lifestyle ini. Penyakit tersebut meliputi:

1. Memicu Obesitas 

Aktivitas fisik menjadi salah satu alat kontrol untuk menjaga berat badan agar tetap ideal, namun jika tidak ada aktivitas fisik yang dilakukan kalori atau energi pada tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak sehingga dapat membuat kenaikan berat badan

2. Terserang Penyakit Jantung

Akibat dari tidak ada aktivitas fisik yang dilakukan, sedentary lifestyle dapat menyebabkan kolesterol tinggi, kadar gula darah naik, hingga tekanan darah tinggi yang berdampak pada peningkatan risiko penyakit jantung itu sendiri

3. Meningkatkan Risiko Kanker

Kanker menjadi salah satu penyakit yang sangat menakutkan bagi banyak orang. Perlu diketahui bahwa malas bergerak merupakan sumber dari banyaknya penyakit berbahaya termasuk kanker. Para peneliti menemukan sedentary lifestyle memiliki risiko kematian kanker 82% lebih tinggi

4. Hipertensi 

Berdasarkan fakta yang ada, ketika tidak terlalu banyak bergerak kita akan berisiko terkena hipertensi dimana tekanan darah akan meningkat dan menghambat aliran darah di dalam pembuluh

5. Diabetes Mellitus Tipe 2 

Diabetes mellitus tipe 2 ini dapat terjadi dikarenakan sering melakukan kegiatan seperti duduk dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat mempengaruhi jalur metabolisme tertentu dalam tubuh serta menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah

6. Osteoporosis 

Osteoporosis atau tulang keropos menjadi dampak buruk dari sedentary lifestyle karena dapat menyebabkan kondisi otot-otot dan tulang yang jarang digerakkan menjadi lemah dan rapuh

7. Kematian Dini 

Hal ini diakibatkan aktivitas sedentary lifestyle sangat berkaitan dengan timbulnya berbagai penyakit kronis seperti jantung koroner, kanker, diabetes mellitus. Maka, tak perlu risau jika aktivitas ini dapat menigkatkan risiko kematian dini

Penyebab utama peningkatan risiko terjadinya penyakit ini karena kurangnya aktivitas fisik seiring dengan pola makan serta gizi yang buruk. Terlebih lagi, dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih di segala aspek kehidupan manusia akan kemudahan fasilitas-faslitas yang tersedia dapat digunakan secara praktis, namun di sisi lain bisa membawa dampak negatif yang menjadi bagian dari sedentary lifestyle.

Bagaimana cara mengatasi sedentary lifestyle ini? Setiap gaya hidup pada dasarnya terbentuk akibat tindakan yang dilakukan secara berulang hingga membentuk kebiasaan begitu pun dengan sedentary lifestyle. Jadi apabila sudah terperosok ke dalam sedentary lifestyle, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar kehidupan lebih sehat secara fisik dan mental yaitu: 

  • Meningkatkan aktivitas fisik.
  • Menjaga pola makan
  • Menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif 
  • Belajar disiplin membagi waktu

Kesehatan menjadi pilihan seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia fana ini, kita harus menjaga kesehatan mulai dari diri sendiri hingga orang lain di sekitar. Bukan hanya dari segi olahraga saja, melainkan juga harus memperhatikan lingkungan serta asupan gizi dan kebersihannya supaya tidak mudah tertular penyakit. Maka, sangat penting bagi kita untuk senantiasa menjaga kesehatan demi kehidupan yang lebih baik dan produktif kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun