Mohon tunggu...
Tigor Agustinus Simanjuntak
Tigor Agustinus Simanjuntak Mohon Tunggu... Staff Admin -

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

BNPB Mensiagakan Para Pendengar Radio

22 Agustus 2016   13:15 Diperbarui: 22 Agustus 2016   13:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BNPB adalah suatu Badan Nasional Penanggulangan Bencana bermula dari dibentuknya suatu Badan Penolong Keluarga Korban Perang yang disingkat dengan BPKKP, BPKKP ini didirikan pada tgl. 20 Agustus 1945 yang bertugas menolong korban dan keluarga akibat perang pada masa itu.  Karena tugas BPKKP tersebut sangat terbatas maka pemerintah membentuk kembali Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam Pusat yang disingkat dengan BP2BAP pada tahun 1966, tugas dari badan ini saat itu adalah menanggulangi tanggap darurat dan bantuan korban bencana baik akibat manusia itu sendiri ataupun bencana alam. 

BP2BAP ini berjalan dengan baik tetapi pemerintah melihat harus ada koordinasi agar tercipta keteraturan sehingga pada tahun 1967 dibentuklah sebuah tim dinamakan Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam. Walaupun sudah terkoordinasi tetapi kurangnya persatuan maka dibentuklah Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam pada tahun 1979, Bertambahnya korban bencana maka pemerintah perlu membentuk Badan yang dinamakan Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana yang disebut dengan Bakornas PB.

Berkembangnya permasalahan baru di dalam bencana ini mengembangkan Bakornas PB menjadi Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang disingkat dengan Bakornas PBP. Setelah tsunami Aceh melanda maka pemerintah mulai serius terhadapa bencana ini yaitu dengan mengeluarkan PerPres No. 83 tahun 2005 yaitu tentang Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana yang disingkat dengan Bakornas PB, yang kemudian pada tahun 2008 dikeluarkan PerPres No. 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang memiliki fungsi mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh.

Dalam tugasnya BNPB terbagi menjadi 8 dimana tugas yang ketiga yaitu Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepad masyarakat. Oleh karena itulah BNPB mencari solusi yang terencana, terpadu dan menyeluruh sehingga timbullah ide tersebut lewat radio. Ada beberapa point kenapa dipilih radio yaitu:

  1. Point utama kenapa lewat radio yaitu lebih cepat dari koran dan televisi dimana sekarang tiap orang pasti memiliki radio sehingga informasi langsung diterima seluruh masyarakat. 
  2. Yang kedua radio itu mempunyai proses yang sederhana sehingga dapat langsung disajikan kepada pendengarnya tanpa harus proses edit. 
  3. Alasan ketiga adalah radio merupakan tali penyambung keakraban dimanapun pendengarnya berada. 
  4. Keempat adalah Dekat dan hangat kepada para pendengarnya melalui suara penyiar radio ataupun siaran radio lainnya.
  5. Poin kelima adalah Tanpa batas dimana radio dapat menjangkau ke seluruh pelosok tanah air.
  6. Yang ketujuh yaitu harga terjangkau seluruh lapisan masyarakat dimana seluruh rakyat Indonesia dapat dipastikan bisa membeli radio satu tiap keluarga.
  7. Terakhir adalah Fleksibel waktu dan tempat dimana radio dapat didengarkan baik waktu pagi, siang, sore dan malam ataupun di tempat kerja, rumah ataupun di manapun masyarakat Indonesia berada.

Tujuh alasan itulah maka BNPB memilih radio untuk memberikan informasi tersebut, namun informasi apa yang akan diberikan kepada masyarakat agar tertarik? Berbekal pengalaman Bapak DR. Sutopo Purwo Nugroho, MSI., APU. (Kepala PUSDATIN HUMAS BNPB) yang beliau sampaikan pada acara "NANGKRING" dengan Thema: "Siaga Bencana Melalui Sandiwara Radio" yang diadakan pada hari Kamis tgl. 18 Agustus 2016 yang lalu menyebutkan bahwa beliau sampai saat ini masih hapal dengan kisah sandiwara Radio pada masa kecilnya. Bahkan ada peserta nangkring yang hapal dengan nynayian pembuka sandiwara radio tersebut. Sandiwara radio pada jaman dulu memang sangatlah digemari oleh seulurh rakyat Indonesia karena selain banyak manfaat yang diberikan juga memberikan banyak hal terhadap kehidupan di dunia nyata.

BNPB pun akhirnya sibuk dengan pemilihan sandiwara radio mana yang akan dipakai untuk penyampaian informasi kepada masyarakat, karena ingin sesuatu yang baru dan seru maka terpilihlah satu kisah yaitu: "Asmara Di Tengah Bencana" karya S. Tidjab. Kenapa dipilih karya Bapak S. Tidjab? Karena karya bapak inilah yang dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat terbukti dengan karya beliau yaitu sandiwara radio Tutur Tinular. Tutur Tinular sendiri mengisahkan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria. Sedangkan sandiwara radio Asmara di tengang bencana adalah kisah percintaan seorang bangsawan dan rakyat jelata yang terjadi di tengah bencana alam. Dari sinopsis yang saya baca kisah ini akan menyerupai kisah Tutur Tinular dan akan lebih seru daripada kisah yang lama tersebut. Kenapa seru?? Karena akan terjadi banyak informasi yang didapat tentang Siaga Bencana. Hal itu pun diutarakan oleh Bapak S. Tidjab.

Bapak S. Tidjab saat menghadiri Nangkring Kompasiana
Bapak S. Tidjab saat menghadiri Nangkring Kompasiana
Sandiwara Radio ini pun untuk perdana akan ditayangkan di beberapa kota yang ada pada daftar dibawah ini, yuk di periksa siapa tau kota anda ada...

JADWAL TAYANG SANDIWARA RADIO BNPB  2016

NONAMA RADIOFREKUENSIKOTA/KARJADWALTOTALJ JAM TAYANGEPISODE RADIO LOKAL PROPINSI JAWA UMUR    1GE  FM93.8  MHzMadiun19 10-19 4050  Episode2Senaputra  FM04.1  MHzMalang19 00- 19 3050  Episode3Gema  Surya FM94,2  MHzPonorogo19 00- 19 3050  Episode4Soka  FM102,1  MHzJember19 00 -19.3050  EpisodePROPINSI JAWA TENGAH    I &SPSFM96.6  MHzSalatiga19 00- 19 3050  Episode6Studio  99 FM95.5  MHzPurbalingga16 30- 17 0050  Episode7CJDW  FM107  MHzBoyolali19 30 - 20 0050  Episode8Radio  H FM89.6  FMKaranganyar19 00 -19 3050  Episode9Merapi  Indah FM104.9  MHzMagelang19 00 -19.3050  EpisodePROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA   10EMC  FM97,8  MHzYogyakarta19.00 -19.3050  Episode11Persatuan  FM107,2  MHzBantul19.00  -19.3050  EpisodePROPINSI JAWA BARAT A BANTEN  12Gamma  FM106,5  MHzMajalengka16  00 -16.3050  Episode13Fortuna  FM90.7  FMSukabumi19.00  • 19 3050  Episode14Aditya  FM91,5  MHzSubang19  00 • 19.3050  EpisodeI 15Thomson  FM99,6  MHzBandung19.00  -19.3050  Episode16Elpass  FM103,6  MHzBogor19.00  -19.3050  Episode17HOT  FM88,2  MHzSerang19  00 - 19 3050  Episode18GeNJ  FM95,7  MHzRangkasbitung19  00 - 19 3050  EpisodeRADIO KOMUNITAS 19Radio  Komunitas Lintas Merapi FM107,90  MHzKlaten19  00 - 19.3050  Episode20Radio  Komunitas Kelud FM88,4  MHzKediri19  00 - 19 3050  Episode

Yuk kita dengarkan sandiwara radio dari BNPB ini karena pasti seru bila didengarkan bersama pacar, pasangan anda ataupun yang lagi jomblo juga boleh kok... Selain kita mengetahui kisah masa lampau kita juga mengetahui dan menjadi peduli terhadap Siaga Bencana...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun