Mohon tunggu...
Tigor Agustinus Simanjuntak
Tigor Agustinus Simanjuntak Mohon Tunggu... Staff Admin -

Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Acara Grand Launching Kompas TV dengan Warna Merah...

10 September 2011   06:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:05 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluncuran perdana televisi Inspirasi Indonesia, Kompas TV, yang diadakan pada hari jumat Jumat  tgl. 09 September 2011 tadi malam berlangsung meriah dan bertabur bintang serta cahaya warna merah. Acara yang dilangsungkan di Plenary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) ini dihadiri sekitar 1200 orang tamu undangan, termasuk 100 orang diantaranya blogger Kompasiana. Acara peluncuran perdana ini dapat disaksikan secara langsung melalui televisi biasa, televisi berlangganan juga live streaming di situs Kompas.com.

Pada acara yang berlangsung selama 3 jam 30 menit ini mengusung tema “Simfoni Semesta Raya” yang memadukan gubahan suara dari 3 orang konduktor kenamaan tanah air beserta orkestranya, antara lain Andi Rianto beserta Magenta Ensemble, Erwin Gutawa beserta Erwin Gutawa Orchestra, dan Addie MS dengan Twilight Ensemble.

Acara tersebut dimeriahkan dengan kehadiran musisi, grup band, dan penyanyi yang membawakan lagu-lagu karya anak bangsa, mulai dari lagu-lagu lawas era 1990-2000, lagu-lagu daerah, tembang yang sedang hits, dan tidak ketinggalan nada-nada berjiwa nasionalis seperti lagu karangan Guruh Soekarno Putra. Terlihat mengisi acara para penyanyi seperti Andien, Rossa, Gita Gutawa, Shandy Sondoro, Afgan, Marcell, Lala Karmela, Judika, Bayu Risa, Monita, Citra Skolastika, Daniel, Gabriel, dan Leo Simanjuntak.

Grup musik dan musisi juga tidak kalah menarik aksinya di atas panggung yang ditata begitu megah, apalagi dengan pengaturan layar LED canggih yang menghiasi sebagian besar panggung. Adapun grup band yang terlihat memeriahkan acara adalah gitaris Jubing Kristanto dan Andezzz, pemain biola cilik Clarissa Tamara, Nidji, Kotak, Ungu, ST 12, Malaeyka, Jogja Hip Hop Foundation, dan pianis Marusya Nainggolan.

Konser Simfoni Semesta Raya dari pantauan saya berjalan cukup lancar, walau seusai sekmen 1 sempat terjadi gangguan teknis selama 2 menit yang akhirnya dapat ditanggulangi tim siaran. Antusiasme penonton juga terlihat dari para penggemar Kotak, Afgan, juga Rossa yang tampak mengisi bagian festival. Saat idolanya tampil semisal Nidji penggemarnya melakukan gaya dengan pram-pram dengan tangan diatas dan digoyang-goyang, mereka turut bernyanyi, melompat dan bersorak gembira, sambil menantikan detik-detik peluncuran televisi yang bermarkas di Palmerah – Jakarta Barat ini.

Pada kesempatan tersebut pula hadir jajaran direksi Kelompok  Kompas Gramedia (KG), termasuk Jakob Oetama selaku Presiden Komisaris KG yang hadir pada pukul 19:14 WIB, juga CEO KG Agung Adiprasetio serta jajaran direktur Kompas TV. Namun sayang, dua jam acara berlangsung, Jakob Oetama pulang lebih awal.

Acara dibuka dengan diwarnai cahaya merah yang kemudian tampillah pemain biola cilik Clarissa Tamara yang memainkan lagu Bagimu Negeri beserta aubade cilik berjumlah 18 orang, dilanjutkan dengan nyanyian lagu daerah yang dikemas dalam bentuk orkestra spektakuler. Tak ketinggalan aksi pedalang Aceh, PM Toh, yang memberi monolog tentang peluncuran Kompas TV saat acara dimulai. Pentas yang memiliki 12 sekmen ini dipandu oleh beberapa orang pembawa acara yang juga menjadi pemandu program-program unggulan Kompas TV, antara lain Nadine Chandrawinata, Pandji Pragiwaksono, Darius Sinathrya, Mohammed Kamga, Chevrina Anayang, dan Safira.

Selain berpentas secara solo, para pengisi acara juga berkolaborasi dalam beberapa segmen, diantaranya Andien, Ungu dan gitaris Jubing Kristanto pada segmen keempat membawakan tembang hits Ungu “Saat Bahagia”. Perpaduan musik yang menarik juga ditunjukkan ST 12 dan pianis solo Marusya Nainggolan yang membawakan lagu “Aku Padamu”.

.

SELAMAT DATANG, INSPIRASI INDONESIA!


Saat peluncuran akan dilangsungkan, penonton disuguhkan dengan tarian dan peragaan busana daerah, dilanjutkan dengan pemutaran video peluncuran yang memvisualisasikan keberagaman suku. Video ini menceritakan beberapa orang putri-putri daerah membawa pecahan logo Kompas TV untuk disatukan, dan ketika disatukan dalam sebuah lingkaran, maka logo Kompas TV yang penuh warna tersebut terbentuk melalui sebuah animasi epik. Penonton banyak yang memberikan standing applause saat slogan “Inspirasi Indonesia” sebagai akhir dari video tersebut membahana.

Dalam sambutannya melalui tayangan di layar, Jakob Oetama selaku pendiri dan Presiden Komisaris KG memperkenalkan visi dan misi Kompas TV sebagai satu stasiun televisi baru yang siap memanjakan pemirsanya. Beliau berharap Kompas TV dapat menjadi barometer yang independen dan kompeten dalam industri penyiaran Indonesia. Inspirasi yang akan dituangkan Kompas TV kepada masyarakat diharapkan dapat memacu semangat dan kreativitas anak bangsa.

Beberapa saat setelah peluncurannya, Kompas TV memperkenalkan beberapa direktur yang menjabat saat ini, dan akan mengepalai bidang-bidang vital diantaranya Indra Yudhistira Ramadhan (Program Director), Bimo Setiawan (Managing Director), dan Taufik H. Mihardja; (News Director). Para direktur juga berkesempatan memberikan sambutan semangat dari balik dapur siaran Kompas TV di Palmerah dengan  berkemeja hitam berlogo dan bermotif jahit Kompas TV.Kompas TV juga memperkenalkan beberapa program andalannya, yaitu Stand Up Comedy Indonesia, Teroka, Hidden Paradise, Tarung, Kampung Main,  Coffee Story, 180 Derajat, Talk Bazz, Versus, Science Is Fun, Kompas Update juga Explore Indonesia. Konsep tayangan yang disuguhkan kepada pemirsa didominasi oleh program pengetahuan dan inspirasi sebanyak 60%, dan 40% sisanya diisi oleh program berita dan informasi.

Begitu juga bagi Cahyo Alkantana, pemandu program Teroka di Kompas TV. Inspirasi tersebut timbul dalam kesan-kesan menarik seputar proses peliputan dan pembuatan program Teroka yang dipandunya. “Jadi di Teroka ini, ada petualangan dan ada juga ilmiahnya. Soal lokasi, boleh dikata masih ‘perawan’ dan populer dan belum sepenuhnya diperhatikan oleh Pemerintah,” ujar mantan juru kamera di National Geographic ini.

Kesan inspiratif hadir saat Pandji Pragiwaksono memandu program-program Kompas TV. “Menjadi host di Kompas TV menyenangkan sekali, dan menyenangkan menjadi bagian dari sesuatu yang membangun, kemudian saya senang dengan idealisme Kompas TV yang sangat bagus. Mudah-mudahan idealisme ini bisa bertahan,” tutur Pandji saat berbincang jalan. Pandji berharap agar Kompas TV bisa memberi hiburan yang edukatif.

Masih ada berjuta harapan lain untuk ditaburkan dalam lahan yang baru dan luas dalam perjalanan Kompas TV. Semoga dengan kehadirannya, stasiun televisi ini memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat akan stasiun televisi baru dengan konsep dan tayangan yang matang dan mapan. Selamat datang, televisi Inspirasi Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun