Mohon tunggu...
tigor munthe
tigor munthe Mohon Tunggu... Jurnalis -

Nasoadongsuraton

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Ini Tak Korupsi

9 Maret 2018   08:06 Diperbarui: 9 Maret 2018   08:27 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi masih belia. Dia jongkok di mulut pintu. Lantai semen. Rumahnya berdinding kayu, bahan sembarang. Ukuran tak lebih 5 meter x 8 meter. Sedikit ada pelataran, tanah kering di depan rumah.

Matanya tampak berbinar, pertanda sejak subuh dia sudah siaga dari kasur. Rokok kretek putih terselip di antara jemarinya, yang kurus dan hitam. Sekali dia sulut. Lalu tatapnya melempar ke arah aspal, jalan kampung berjarak cuma lima meter dari pintu rumah kusam itu.

Satu gelas teronggok di sisi kirinya. Isinya masih setengah teguk. Tak tampak kepulan dari sana, pertanda kopi sejak subuh sudah diseduh. Sudah dingin, meski tetap nikmat diseling rokok kretek putih.

Dia tak sedang susah. Dia mencicip waktu dalam helaan pagi, sebatang rokok dan segelas kopi yang tak kental. Lalu, anak-anaknya sekelebat saat, mohon pamit.

Rambutnya yang hitam panjang dibiarkan tergerai, bergoyang menjumput tangan-tangan mungil, sebelum berlarian merampas waktu bersama buku dan guru.

Sebentar lagi dia akan memeluk cangkul. Bercengkerama dengan tanah. Merawat sangge-sangge di samping rumahnya, yang tumbuh di atas tanah, di sela rumput liar.

Sebelum kemudian dia berjingkat, siangnya bersama sustel, alat tenun di teras rumahnya. Bercakap dengan benang, menyusunnya menjadi waktu dan ulos.

Dia menikmati pagi yang belia, dengan binar. Tanpa korupsi, apalagi merampok segelas kopi dan sebatang rokok. Sebab dia punya. Meski tak berlebih.#nasoadongsuraton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun